jpnn.com, JAKARTA - Kosistensi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menerapkan keuangan berkelanjutan di Indonesia mendapatkan apreasiasi.
Kali ini, BUMN Perbankan itu berhasil meraih penghargaan platinum (tertinggi) dalam ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2021 yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) di Jakarta (17/11).
BACA JUGA: Asyik! BRI Tebar Promo Menarik Tiket World Superbike Mandalika
ASSRAT merupakan kegiatan penganugerahan penghargaan kepada lembaga yang berhasil mengomunikasikan kinerja keberlanjutan kepada pemangku kepentingan melalui laporan berkelanjutan yang baik.
NCSR memberikan 3 peringkat laporan keberlanjutan, yaitu Platinum (tertinggi), Gold, dan Silver.
BACA JUGA: Gandeng BRI, KidZania Tancap Gas Beri Edukasi untuk Anak-anak
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam menjalankan prinsip keuangan yang berkelanjutan.
“BRI memandang bahwa bisnis yang berkelanjutan memiliki arti penting bagi perseroan, di mana hal tersebut tidak terlepas dari kelangsungan usaha dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujar Solichin.
BACA JUGA: Ikut Bazar Klaster Mantriku, UMKM Binaan BRI Dapat Sertifikat Halal
Menurut dia, sebagai salah satu ‘First Mover on Sustainable Finance’ di Indonesia secara umum BRI telah melakukan upaya internal untuk menjaga kondisi lingkungan, mengendalikan emisi, dan pengelolaan energi.
Hal itu sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Solichin menegaskan kontribusi BRI secara langsung adalah dengan memberikan pembiayaan kepada sektor ramah lingkungan, patuh pada peraturan lingkungan, meningkatkan kinerja lingkungan.
Di samping itu mengimplementasikan perhitungan gas rumah kaca serta mengimplementasikan inisiatif penurunan gas rumah kaca perusahaan.
"Di tahun 2020 BRI mengalami penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 8,7 persen dibandingkan dengan 2019," kata dia.
Pada penerapan keuangan berkelanjutan, BRI juga berkomitmen untuk tidak secara langsung atau tidak langsung membiayai transaksi, proyek, yang melibatkan kerusakan lingkungan, tidak sesuai dengan AMDAL.
Contohnya, kata dia, perusakan hutan hujan, polusi tanah, udara, dan air yang melanggar poin-poin monitoring RKL/RPL dan UKL/UPL yang dikirimkan debitur pada saat pengajuan kredit.
Solichin menegaskan dengan kata lain BRI tak memberikan kredit pada debitur yang melanggar komitmen keuangan berkelanjutan yang telah menjadi arah dan tujuan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) BRI.
“BRI akan terus berkomitmen menerapkan praktik-praktik terbaik perbankan guna mendukung penerapan keuangan berkelanjutan dan mewujudkan Visi Perusahaan menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion on Financial Inclusion pada 2025,” tegas Solichin. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia