Keren! Seniman Jogjakarta Angkat Sastra Waria

Kamis, 10 Desember 2015 – 15:40 WIB
Liek Suyanto. Foto: Vox Populi for JPNN

jpnn.com - JOGJAKARTA – Seniman dan budayawan Jogjakarta menggelar pertunjukan istimewa di Omah Kecebong. Bertajuk Sastra Sendaren, mereka mengangkat tema Sastra Waria.

Sejumlah seniman ambil bagian dalam acara itu. Di antaranya ialah Liek Suyanto, Thomas Haryanto Sukiran, Gati Andoko, Iqbal H Saputra, Budi Sardjono, Maria Widy Aryani, Aprinus Salam, Rully Malay, Satiti Muninggar, dan Ana Ratri.

BACA JUGA: Digulung Ombak, Pemancing...Innalillahi

“Pentas Sastra Sendaren menjadi bukti eksistensi dan jaringan budaya yang penting. Inilah modal sosial budaya yang dimiliki Jogyakarta. Bisa jadi, di situ pula letak keistimewaannya,” terang Penggagas Omah Kecebong Hasan Setyo Prayogo, Kamis (10/12).

Tema Sastra Waria merupakan sebuah pemaknaan bahwa sastra adalah bahasa universal yang bisa dijadikan media ekspresi dan apresiasi getaran jiwa. Hal itu ditegaskan saat Rully Malay tampil.

BACA JUGA: Yaah... SIM Online di Kaltara Hanya Ada di Bulungan

Penyair dari Himpunan Waria Yogyakarta (Hiwayo) itu membacakan dua puisi yang merekam kisah hidupnya. Diksi yang dipilih sungguh mengena, aksentuasi yang pas, dan tertata penuh kesabaran.

Satiti mementaskan orasi budaya. Pesan yang disampaikan aktivis waria asal Malang itu sungguh dalam. Yakni, peradaban hanya bisa dibangun dari kepribadian yang mengutamakan penghormatan atas harkat dan martabat kemanusiaan, tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.

BACA JUGA: Tega Ih.. Adik Sendiri Kok Mau Dijeblosin ke Penjara

“Sebuah kehormatan  yang Agung bisa menghadiri perhelatan berbobot seni yang tinggi dan memberikan orasi budaya pada acara sastra sendaren di Omah Kecebong”  ujar Satiti. (jos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Top! Ditpolair Kaltim Gagalkan Penyelundupan Kayu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler