jpnn.com, SEMARANG - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan proyek Semarang Berdaya.
Proyek tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir di Meteseh Tembalang, Semarang, Jawa Tengah dengan mengubah banjir jadi cadangan air tanah.
BACA JUGA: YABB Siap Cetak Talenta Teknologi Masa Depan Melalui Program Generasi GIGIH 2.0
Cara mengubahnya menggunakan teknologi zero run-off yang berupa instalasi terintegrasi antara PoreBlock (paving block berpori) dan sumur resapan.
Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengatakan pihaknya melihat masyarakat di Meteseh dan area lain di Semarang membutuhkan solusi yang bisa berdampak lebih cepat dan luas.
BACA JUGA: Ketua DPRD DKI Minta Heru Budi Hartono Punya Solusi Atasi Banjir dan Macet di Jakarta
"Inilah yang menjadi alasan YABB dan CCE hadir di Meteseh, membawa inovasi yang mudah diaplikasikan, sehingga bisa mencegah banjir,” kata Monica dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10).
Dia menambahkan kehadiran teknologi itu bisa mendorong perubahan pola pikir masyarakat di area lain, bukan hanya di Meteseh saja.
BACA JUGA: Berbagi Pengalaman di Changemakers Nusantara Day, Susi Pudjiastuti: Mata Saya Terbuka
Menurunya, semakin banyak teknologi zero run-off diimplementasikan, maka makin luas area yang bisa mempercepat penyerapan air ke dalam tanah.
Sehingga, kata dia, risiko banjir dapat berkurang.
"Akan semakin banyak masyarakat yang dapat terhindar dari bencana hidrometeorologi dan bisa menjalankan aktivitas yang produktif sepanjang tahun,” tutur Monica.
Sementara itu, perwakilan changemakers CCE Semarang Anisa Azizah menjelaskan instalasi teknologi terintegrasi antara PoreBlock dan sumur resapan.
Menurut dia, poreblock buatannya memiliki laju infiltrasi 100 kali lebih cepat dibandingkan paving block konvensional.
"Solusi ini mampu mengurangi kerugian akibat banjir terhadap lebih dari 100 warga yang paling terdampak banjir," kata Anisa.
Dia mengatakan kelebihan lain dari solusi itu adalah integrasi antara PoreBlock dan sumur resapan bisa mempunyai tangkapan air lebih luas dan cepat.
"Dengan demikian, solusi yang dibangun di 18 titik dengan total luas permukaan 1.500 meter persegi ini akan mengurangi limpasan air sebanyak 39.000 liter/tahun dan menjadikan air tersebut sebagai cadangan air tanah,” kata Anisa.
Dia menambahkan, solusi kedua berupa edukasi langkah pencegahan bencana hidrometeorologi kepada 150 keluarga.
“Kami akan menyosialisasikan teknologi zero run-off untuk membangun antusiasme masyarakat mereplikasi solusi ini melalui pameran yang ditargetkan mampu menjangkau 700 orang di Hari Air Sedunia 2023,” kata Anisa. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Ancaman Banjir di Sejumlah Kawasan di Australia
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian