jpnn.com - MULAI Oktober tahun depan, mata uang Tiongkok, yuan bakal masuk dalam Special Drawing Rights (SDR). Artinya, yaun akan masuk dalam cadangan devisa bersama mata uang SDR lainnya seperti dolar AS, euro, pound sterling dan yen.
Ini juga membuktikan bahwa kekuatan ekonomi Tiongkok semakin diakui dunia. "IMF telah merekomendasikan yuan untuk dimasukkan dalam cadangan devisa bersama mata uang SDR lainnya," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, seperti dikutip Reuters, Minggu (15/11).
BACA JUGA: Kadin Fokus Berdayakan Pengusaha Daerah dan Sektor UKM
Lagarde mengakui, yuan akan menjadi perubahan pertama dalam komposisi mata uang SDR sejak 2001 ketika euro menggantikan deutsche Jerman dan franc Prancis.
Yuan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi mata uang yang dapat digunakan secara bebas. Persetujuan itu dapat membuat banyak negara di dunia mengonversikan cadangan devisa dari dolar AS ke yuan. Kepemilikan valuta asing oleh individu pun berpotensi berubah menjadi yuan.
BACA JUGA: Impor Produk Komoditi Industri Turun 11,75 Persen
Akses Tiongkok untuk menjadi mata uang SDR itu seolah menjadi titik terang atas berbagai masalah ekonomi yang menerpa negeri komunis tersebut. Mulai perlambatan pertumbuhan, jatuhnya pasar saham, dan turunnya nilai ekspor. Pada Agustus 2015, otoritas juga mendevaluasi yuan untuk menopang ekuitas dan memacu investor masuk.
Pengakuan atas yuan tersebut menjadi prestasi puncak Gubernur PBOC Zhou Xiaochuan. Bank sentral Tiongkok (PBOC) dalam pernyataan di situsnya menyatakan, PBOC menyambut baik usul IMF. Inklusi yuan akan membuat SDR lebih representatif dan menarik serta meningkatkan sistem moneter internasional.
BACA JUGA: Segera Selesaikan Biang Kerok Lambatnya Pembangunan Infrastruktur
Beberapa analis mata uang menuturkan, masuknya yuan menjadi mata uang global akan mengakibatkan permintaan dunia untuk yuan senilai lebih dari USD 500 miliar. Para pejabat Tiongkok memang terlihat berambisi agar yuan mendapat pengakuan dari IMF. Setelah bertemu Presiden Barack Obama pada September 2015 di Gedung Putih, Presiden Xi mengucapkan terima kasih kepada AS atas dukungan bersyarat untuk yuan bergabung dengan SDR. (rin/c22/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paraahh...!!! Barang Ilegal Kuasai Separuh Pasar Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi