jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memutuskan menggandeng Jepang dalam memuluskan pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya pada Maret lalu.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan pra studi atau feasibility studi (FS) dengan anggaran APBN sekitar Rp 30-40 miliar.
BACA JUGA: Target Akhir 2019, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 5 Jam
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah sedang mengkaji apakah tetap menggunakan jalur yang sudah ada atau akan dibangun baru.
"Sementara dari studinya existing rel route yang kereta api jalan sekarang itu lebih 100 tikungan-tikungan. Jadi mereka (Jepang-red) lihat alternatif apakah bikin jalur baru," ujar Luhut di kompleks Istana Negara, Selasa (11/7).
BACA JUGA: Jokowi: Bangun Kereta Cepat, Ributnya Dua Tahun
Selain itu, juga dipertimbangan alternatif lokomotifnya, apakah akan menggunakan diesel atau elektrik. Saat ini, pemerintah masih menunggu hasil dari FS-nya.
"Dari hasil studi itu baru ditentukan apa cara bertindak, karena akan melihat untung rugi dari masing-masing pilihan itu tadi," jelasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Kang Aher Ingin Kendala Proyek Kereta Cepat Segera Beres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam