jpnn.com, JAKARTA - Mass Rapid Transit (MRT) sudah bisa digunakan pada Maret tahun depan. Kepastian tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo usai meninjau progres pembangunan proyek transportasi modern berbasis rel, kemarin (7/3).
“Proyek ini akan selesai tepat waktu, yaitu bisa dioperasionalkan secara komersial tahun depan di bulan Maret. Jadi gak akan mundur,” kata Presiden saat meninjau Stasiun MRT di Kawasan Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: 5 Keuntungan PDIP Buru-Buru Umumkan Usung Jokowi di Pilpres
Selain di Senayan, presiden juga meninjau di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, dia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Dengan demikian, maka sudah bisa dipastikan jika MRT tidak bisa digunakan dalam ajang Asian Games Agustus mendatang.
BACA JUGA: Jokowi Restui Sentul Selenggarakan MotoGP
Namun presiden memastikan, saat ajang pesta olahraga se-Asia itu berlangsung, semua kegiatan pembangunan MRT sudah rampung. Sehingga tidak menambah kemacetan di Kawasan Sudirman hingga Senayan.
“Nanti yang di atas tanah itu sudah tidak ada yang namanya seng-seng yang menutup proyek ini. Sehingga semuanya bersih,” imbuhnya.
BACA JUGA: Jokowi Rugi Jika Biarkan Baasyir Meninggal di Dalam Bui
Sementara itu, Corporate Secretary PT MRT Tubagus Hikmatullah mengatakan, progress pembangunan MRT Jakarta hingga akhir Februari tercapat 91,86 persen.
Saat ini, dari aspek fisik, rata-rata sudah hampir selesai. “Konstruksi layang sudah 87,99 persen, bawah tanah sudah 95,76 persen,” ujarnya di lokasi.
Selain itu, jumlah rel yang dipasang juga mencapai 11.314 meter atau sekitar 30 persen. Sementara untuk stasiun, berdasarkan pantauan Jawa Pos di Stasiun Senayan, progresnya sudah cukup signifikan.
Di mana plafon dan lampu sudah bisa digunakan. Tinggal menyelesaikan lantai yang masih berbentuk semen.
Dengan sudah hampir selesainya konstruksi bangunan utama, Hikmatullah memprediksi, pembangunan secara menyeluruh sudah selesai pada Juli nanti. “Jadi sebelum Asian Games sudah rapi, tapi belum dioperasikan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pada 26 Maret akhir bulan ini, dua set kereta akan tiba di Jakarta. Masing-masing kereta terdiri dari enam gerbong di mana setiap gerbongnya bisa menampung 200 penumpang. Adapun sisanya dikirim secara bertahap di kemudian hari.
Rencananya, kata dia, uji coba sudah mulai dilakukan bulan Mei, atau 10 bulan sebelum dioperasikan untuk umum sebagaimana standar yang ditetapkan. Meski demikian, uji coba itu baru dilakukan secara bertahap.
“Tanpa penumpang dulu. Awalnya uji coba di depo Lebak bulus. Agustus masuk trek utama, tapi ya bertahan, sampai Blok M dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, MRT tidak hanya menjadi alat transportasi, tapi juga menandai perubahan peradaban di ibu kota.
“Alat untuk membuat bangsa kita meningkat. Meningkat kedisiplinannya, pradabannya. Insya Allah akan menular ke seluruh Indonesia,” kata Mantan Menteri Pendidikan itu. (far)
Progres proyek Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta
Keseluruhan : 91,86 persen
Konstruksi Layang : 87,99 persen
Konstruksi Bawah tanah : 95,76 persen
Rel terpasang : 11,314 meter dari total 35.365 meter
Kedatangan kereta : 2 set kereta dari total 16 set kereta yang dipesan tiba di Jakarta pada 26 Maret 2018
Terget Operasi Untuk Umum : Maret 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicap PKI, Ini Kata Jokowi
Redaktur & Reporter : Soetomo