jpnn.com - MEDAN – Tim evakuasi berhasil menemukan jasad Muhammad Riyantio Fandi alias Tio (25), salah satu korban bencana banjir bandang Air Terjun Telaga Dua Warna. Tio adalah pemandu wisata di tempat rekreasi tersebut
Ditemui di rumah duka, warga Jalan Pelajar Timur No. 189 Medan, Kel Binjai, Medan Denai, Sutrisno, ayah korban mengatakan, semasa hidup anaknya pernah bercerita bahwa wisatawan yang dipandunya tak hanya berasal dari dalam negeri tetapi luar negeri. Ada orang Malaysia, Australia dan Jerman.
BACA JUGA: LLP-KUKM Raup Ratusan Juta di Femme Makassar
"Kebetulan anak saya ini cukup pandai berbahasa Inggris. Dari semua guide, anak saya ini yang pandai berbahasa Inggris. Dia sempat cerita, dikasih uang 20 Ringgit sama orang Malaysia. Lalu, saya bilang suda lumayanlah. Tapi, dibilangnya sedikit karena 1 Ringgit senilai Rp 3000. Lantas, saya bilang terima saja namanya pemberian dan yang penting jangan meminta," ulasnya.
Kata Sutrisno, Tio memang memiliki hobi petualang, senang dengan air terjun dan pantai. Hobinya itu sering disalurkan ketika menginjak kuliah di STMIK Budidarma, Jalan Sisingamangaraja Medan.
BACA JUGA: Ternyata Begini Cara Sakral Mimika Mengakhiri Perang
"Dia baru dua bulan ini jadi jadi guide. Sebelumnya, pernah kerja menjadi marketing sales di Bank Mandiri tetapi hanya beberapa bulan saja. Karena tidak mencapai target akhirnya berhenti kerja. Terakhir, ikut jadi pelayan katering kalau ada pesta atau acara. Makanya, Tio memang betul-betul pekerja keras," ucapnya.
Dilanjutkan Sutrisno, Tio pernah bilang sama dirinya mau melanjutkan kuliah hingga Sarjana dengan mengumpulkan uang hasil bekerja. Akan tetapi, belum tercapai.
BACA JUGA: Teganya..Orangtua Pasung Bocah 10 Tahun
BACA: Kalimat Terakhir si Mahasiswi, Detik-detik Dihempas Banjir Air Terjun Dua Warna
BACA: Firasat Seorang Ibu yang Putrinya jadi Korban Tragedi Air Terjun Dua Warna
"Keinginannya ya itu, mau melanjutkan kuliahnya meraih gelar sarjana. Saya tanya dari mana uangnya, dia bilang dari hasil kerja. Itulah keinginan dia yang belum tercapai dan masih saya ingat sampai sekarang," kenang Sutrisno. (ris/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jleb! Pemkot Surabaya Kecolongan Aset Negara lagi
Redaktur : Tim Redaksi