Kerja Panglima TNI Yudo Sulit Efektif Kalau Masih Rangkap Jabatan

Selasa, 27 Desember 2022 – 18:35 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut rangkap jabatan posisi strategis bukan hal baik bagi organisasi, termasuk institusi militer seperti TNI. 

Hal itu dikatakannya menyusul posisi Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjabat Panglima TNI dan KSAL secara bersamaan. 

BACA JUGA: Reaksi Laksamana Yudo dan Jenderal Listyo Seusai Menerima Baret Merah dan Brevet Komando dari Kopassus

"Rangkap jabatan posisi strategis bukanlah hal baik bagi organisasi," ujar Anton melalui layanan pesan, Selasa (27/12). 

Setidaknya, ucap pria yang juga pengamat militer itu, ada dua alasan mengapa rangkap jabatan posisi Panglima TNI-Kepala Staf wajib diakhiri secepatnya.

BACA JUGA: Laksamana Yudo Margono: Kami Siapkan 25 Ribu Prajurit TNI

Pertama, rangkap jabatan akan menjadikan Laksamana Yudo sulit berkonsentrasi penuh dengan posisi Panglima TNI. 

Menurut Anton, posisi Panglima TNI di sisi lain sangat strategis. Sosok yang menjabat pun diharapkan bisa berkonsentrasi dengan tugas tersebut. 

BACA JUGA: Kerja Laksamana Yudo Semakin Ringan, Jenderal Andika Sudah Lakukan Ini

Menurut dia, rangkap jabatan yang masih diemban Laksamana Yudo akan menyulitkan mantan Pangkogabwilhan I itu. 

"Dengan kata lain, kerja dan kinerja Yudo Margono akan sulit efektif selama masih merangkap posisi KSAL," ujar Anton. 

Kedua, rangkap jabatan yang diemban Yudo malah mengindikasikan kurang pekanya Jokowi dalam sisi manajerial menyiapkan calon pimpinan tinggi TNI. 

Sejatinya, tutur Anton, TNI tidak mengalami kekurangan stok calon pimpinan tinggi yang siap menjabat pos strategis. 

Dia mengatakan saat ini ada sembilan perwira tinggi berpangkat Laksamana Madya yang memenuhi syarat normatif diangkat sebagai KSAL. 

Anton mengatakan berlarutnya fenomena rangkap jabatan seperti diemban Laksamana Yudo akan membuka ruang berkembangnya isu politisasi jabatan militer. 

"Oleh karena itu, ada baiknya Jokowi tidak berlama-lama membiarkan Laksamana Yugo Margono merangkap jabatan Panglima TNI-KSAL," peraih doktoral di bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris itu. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Menjabat Panglima TNI, Laksamana Yudo Sudah Dapat Banyak Laporan


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler