jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kerugian akibat gempa bumi 6,2 SR di Bener Meriah dan Aceh Tengah beberapa waktu lalu mencapai Rp 1,38 triliyun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini penanganan korban gempa masih tahap transisi darurat menuju pemulihan. Upaya persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi masih dilakukan.
BACA JUGA: Bus Pemudik Masuk Jurang
"BNPB bersama instansi terkait telah menyelesaikan perhitungan kerusakan dan kerugian, serta kebutuhan untuk penanganan pasca gempabumi. Total kerusakan dan kerugian akibat gempabumi di Aceh Rp 1,38 trilyun," kata Sutopo, Selasa (6/8).
Rincian kerugian itu terbagi dua, di Aceh Tengah jumlahnya Rp 1,2 trilyun dan di Bener Meriah Rp 182 milyar. Kerusakan dan kerugian tersebut meliputi 5 sektor yaitu perumahan dan permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi produktif, dan lintas sektor.
BACA JUGA: Anak-anak Korban Banjir Inginkan Baju Lebaran
Dijelaskan Sutopo, sekitar 49 persen kerusakan dan kerugian tersebut adalah sektor perumahan yaitu mencapai Rp 678,5 milyar. Di Aceh Tengah dampak sektor perumahan mencapai Rp 558,7 milyar sedangkan di Bener Meriah mencapai Rp 119,8 milyar.
Besarnya kerusakan dan kerugian perumahan sesuai kerusakan rumah yang ada akibat gempa. Total rumah rusak adalah 18.207 unit, dimana 4.292 rusak berat, 4.336 rusak sedang, dan 9.579 rusak ringan. 75 persen dari total kerusakan rumah terjadi di Aceh Tengah 14.597 unit rumah, terdiri dari 3.644 rusak berat, 3.535 rusak sedang, dan 7.418 rusak ringan.
"Sedangkan di Bener Meriah terdapat 3.610 rumah rusak dengan perincian 648 rusak berat, 801 rusak sedang, dan 2.161 rusak ringan," urainya.
Kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi 5 sektor pasca gempa Aceh diperlukan Rp 882,5 milyar, dimana di Aceh Tengah Rp 754,3 milyar dan di Bener Meriah Rp 128,2 milyar. BNPB bersama kementerian dan lembaga terkait telah menganggarkan kebutuhan tersebut.
BACA JUGA: Anggota Polsek Bagikan Takjil dan Sajadah Gratis
Data BNPB, daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah merupakan daerah rawan gempa karena berada pada sesar Aceh. Kedua kabupaten tersebut tergolong daerah tertinggal karena keterbatasan sumber daya yang ada.
"APBDnya setiap tahun sebagian besar untuk kebutuhan rutin sehingga penanganan bencana lebih banyak mengharapkan bantuan dari pusat," pungkas Sutopo. (Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Rombongan Pemudik Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi