Kesaksian Kiai Muda Betawi soal Keikhlasan PDIP demi Ulama dan Santri NU

Minggu, 31 Januari 2021 – 23:17 WIB
H Zainal Arifin Naim. Foto: YouTube/PDI Perjuangan

jpnn.com, JAKARTA - Ulama muda Betawi KH Zainal Arifin Naim menceritakan ketakjubannya atas kepedulian PDI Perjuangan terhadap ulama dan pesantren.

Zainal mengaku menyaksikan sendiri kepedulian partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu terhadap kiai dan santri.

BACA JUGA: Gus Miftah Bertanya, Hasto Beber soal Sarung, Sikap Bu Mega atas Palestina dan PDIP Rumah Islam

Berbicara pada perayaan Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar DPP PDIP, Minggu (31/1), Zainal mengaku pernah bercerita di hadapan Hasto Kristiyanto perihal kondisi para ustaz dan dai yang terkena imbas pandemi Covid-19.

Menurut Zainal, dirinya bersahabat dengan sekretaris jenderal PDIP itu sehingga bisa berbicara terbuka.

BACA JUGA: Bung Karno Sangat Cinta NU, Hubulwatan Minal Iman Sejalan dengan Nasionalisme PDIP

"Saya punya saudara, punya sahabat yang jadi ustaz, yang jadi kiai ini pemasukannya enggak ada," ujar Arifin melalui sebuah video testimoni yang ditayangkan pada acara itu. "Jangan-jangan besok Idulfitri enggak ada semur daging," sambungnya.

Zainal menambahkan, dirinya mengobrolkan soal itu sembari bercanda. Momennya pun jelang Idulfitri.

BACA JUGA: Cendekiawan NU Idolakan Bung Karno, Lalu Betah di PDIP

"Saya ini biasa ngobrol, canda-canda dengan Pak Sekjen (Hasto, red)," sambungnya.

Namun, Hasto justru menanggapi cerita itu dengan serius. Zainal menuturkan, Hasto langsung tergerak mengulurkan bantuan.

"Pak Sekjen omong begini, 'ini saya ikut bantu juga persoalan yang dihadapi oleh teman- teman'. Begitu," tutur Zainal dengan logat Betawi yang kental.

Selain itu, Zainal mengaku pernah diajak Hasto mengikuti Safari Kebangsaan PDIP di wilayah Nagroe Aceh Darussalam jelang Pemilu 2019. Menurut Zaenal, dirinya bukanlah kader PDIP.

Namun, Zainal mengaku penasaran dengan Aceh. "Dalam hati saya pengin tahu bagaimana Aceh. Serambi Makkah bagaimana sih, saya mau tahu, mau lihat," tuturnya.

Akhirnya Zainal pun ikut Safari Kebangsaan PDIP di Aceh yang berlangsung selama sepekan itu. Zainal juga mengaku penasaran dengan aktivitas yang akan dilakukan PDIP dalam safari politik di Tanah Rencong itu.

"Saya bukan orang PDI Perjuangan, saya sahabatnya Pak Sekjen. Saya cuma mau lihat bagaimana sih yang sebenarnya PDI Perjuamgan ini, yang mereka lakukan ini bohongan atau atau sekadar bumbu-bumbu aktivitas partai," sambung Zainal.

Di situlah Zainal melihat langsung aktivitas Hasto dan rombongan DPP PDIP di Aceh. Menurutnya, Hasto masuk ke berbagai pesantren dan menemui para ulama Aceh.

Hasto, tutur Zainal, dengan sabar menyimak keluhan, permintaan, dan masukan dari para ulama maupun kalangan pesantren di Aceh. "Pak Sekjen mendengar semua permasalahan yang dibawa di pesantren," ucap Zainal.

Lebih lanjut Zainal mengatakan, memang Hasto memang memberikan bantuan dari PDIP untuk pesantren dan ulama yang ditemui selama safari politik di Aceh. Namun, ada yang justru membuat Zainal heran.

Dalam momen jelang pemilu, lazimnya orang yang memberikan bantuan juga meminta dukungan. Walakin, hal itu tidak dilakukan Hasto dalam pertemuan dengan kalangan ulama dan pesantren di Aceh.

Zainal menegaskan, Hasto tak sekali pun meminta ulama dan santri di Aceh yang telah menerima bantuan dari PDIP untuk memilih partai berlambang kepala banteng itu.

"Enggak ada (permintaan kepada ulama dan santri untuk memilih PDIP, red). Jadi ikhlas betul ternyata," papar Zainal.

Oleh karena itu Zainal mengaku melihat spirit nasionalisme dan religius di tubuh PDIP. Partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu juga dekat dengan kalangan NU.

"Jadi (PDIP, red) nasionalis yang religius, dengan religius atau agama yang nasionalis, yaitu NU," sebutnya.

Zainal pun mengaku sempat menceletuk. "Keluarlah dari mulut saya, Pak Sekjen PDI Perjuangan sangat NU ternyata,," pungkasnya.(tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler