jpnn.com, MALANG - Striker asing Arema FC, Abel Camara menjadi saksi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Kerusuhan yang melibatkan Aremania -suporter Arema- terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya usai.
BACA JUGA: Pernyataan dan Belasungkawa FIFA soal Tragedi Kanjuruhan
Sejumlah oknum Aremania yang kurang puas melihat tim kesayangannya takluk 2-3 mencoba masuk ke dalam stadion.
Mereka berusaha mencari pemain dan ofisial tim berjuluk Singo Edan.
BACA JUGA: Respons Presiden FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan
Abel yang berada di lokasi menyebut dirinya melihat tujuh sampai delapan orang tergeletak di ruang ganti pemain Stadion Kanjuruhan.
"Beberapa di antara mereka (Aremania, red) meninggal di depan kami. Saya melihat sekitar tujuh atau delapan orang meninggal dunia. Mereka berada di ruang ganti," ujar Abel dilansir media Portugal, Mais Futebol.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Kericuhan Suporter dengan Korban Terbanyak Setelah Peru 1958
Abel sendiri menyebut tensi panas duel Arema vs Persebaya sudah terjadi sejak kick off. Dia pun sadar bahwa Aremania menuntut kemenangan di laga ini.
"Mereka (Aremania) bilang kami boleh kalah di pertandingan lain, tetapi tidak di laga ini (melawan Persebaya). Mereka menyebut ini pertandingan hidup dan mati," tambah striker 32 tahun tersebut.
Kerusuhan yang melibatkan oknum suporter Arema menyebabkan ratusan nyawa melayang.(mcr15/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib