jpnn.com, SWISS - Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyampaikan dukacitanya untuk ratusan korban Tragedi Kanjuruhan.
Presiden FIFA Giani Infantino menyebut insiden tragis yang terjadi seusai laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, itu membuat dunia sepak bola terguncang.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Kericuhan Suporter dengan Korban Terbanyak Setelah Peru 1958
"Ini adalah hari kelam bagi seluruh yang terlibat sepak bola dan sebuah tragedi yang di luar pemahaman," ujar Giani dalam laman FIFA, Minggu (2/10).
Pria kelahiran Swiss itu juga mengungkapkan rasa belasungkawanya yang mendalam bagi keluarga dan rekan para korban Tragedi Kanjuruhan.
BACA JUGA: Arsenal, Liverpool, hingga Manchester United Ikut Berduka dengan Tragedi Kanjuruhan
"FIFA dan komunitas dunia sepak bola, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.”
Kerusuhan terjadi seusai Arema FC menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10). Pada laga itu, tim tamu mengalahkan tuan rumah.
BACA JUGA: Ratusan Aremania Tewas, Media Asing Beramai-ramai Wartakan Tragedi Kanjuruhan
Aremania -julukan suporter Arema- yang tidak puas dengan hasil akhir itu diduga mulai merusuh dengan memasuki lapangan.
Namun, polisi meresponsnya dengan tembakan gas air mata. Menurut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, polisi juga menembakkan gas air mata ke tribune yang masih dipadati penonton.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," kata Irjen Nico.(jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis IPW soal Tragedi Kanjuruhan: Kapolres Malang Harus Dicopot
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi