jpnn.com, MEDAN - Keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut mengusung Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di Pilgub Sumut, menuai penolakan dari sejumlah kader.
Aksi protes pengusungan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut sempat dilakukan oleh seorang kader PPP bernama Yuni Piliang di KPU Sumut, Rabu (10/1).
BACA JUGA: Ciri-ciri Pemilih Cerdas Menurut Tjahjo Kumolo
Dia bahkan nekat hendak melakukan membakar baju seragam PPP sebagai bentuk protes terhadap dukungan tersebut.
Yuni mengaku pengin melakukan aksinya karena menilai kebijakan DPP PPP tersebut melanggar prinsip dari partai mereka. "Lambang partai saja sudah kakbah, bagaimana mengusung yang bukan seakidah. Saya bukan antikebinekaan, hanya saja saya harus menjalankan prinsip partai tempat saya bernaung," katanya di kantor KPU Sumut, seperti dilansir JawaPos.com, Rabu (10/1).
BACA JUGA: Puti Guntur Soekarno Bisa Andalkan Nama Besar Kakeknya
Menurut Yuni, penyerahan dukungan kepada Djarot-Sihar oleh sang ketua Romahurmuziy membuat PPP kehilangan muruah sebagai partai Islam. Menurutnya, hal ini sangat melukai kader PPP di Sumatera Utara.
BACA JUGA: Ini Alasan Agus Gumiwang Berpeluang Besar Pimpin DPR
Kader PPP yang berencana bakar baju partai sebagai bentuk protes dukungan PPP kepada pasangan Djarot-Sihar. Foto: Budi Warsito/JawaPos.com
"Banyak pilihan untuk diusung tanpa melanggar prinsip partai, tapi kenapa Romahurmuziy seperti melacurkan partai. Saya curiga ini untuk keuntungannya pribadi," tandasnya.
Terpisah, Djarot mengatakan perbedaan di kader PPP merupakan hal yang wajar dan hal itu sepenuhnya menjadi urusan PPP.
Meski menanggapi santai, Djarot memohon agar kader PPP mendukung pencalonannya dengan Sihar Sitorus.
"Saya mohon doa restu dari PPP untuk solid memenangkan pilkada di Sumut. Pilkada ini kan dalam rangka mencari pemimpin, sesuai dengan kompetensinya, pengalamannya, dan harus merupakan sosok yang bisa memberikan harapan baru," ujar Djarot, Rabu (10/1).
"Ada perbedaan pendapat dan pilihan itu sah saja. Yang penting mari kita bertoleransi dan saling menghargai hak-hak dan kewajiban masing-masing kelompok," tambahnya.
Djarot pun berharap agar Pilkada di Sumut berjalan aman, damai dan kondusif. Meski ada persaingan, namun ia mengiginkan agar setiap orang, termasuk para calon harus menggunakan prinsip persaudaraan dalam menghadapi Pilkada. "Kalau saya, semua teman saya," imbuh dia.
Pasangan Djarot-Sihar tiba di Kantor KPU Sumut sekitar pukul 16.15 WIB. Mereka datang dengan menumpang becak motor kemudian berjalan kaki sejauh 100 meter dari depan Kampus Nomensen Medan Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.
Mereka disambut tarian adat gundala-gundala dari etnis Karo, Batak dan juga Reog Ponorogo. Djarot-Sihar datang diiringi ribuan pendukung dan simpatisannya.
Dalam pendaftaran ini, Djarot-Sihar didukung PDI Perjuangan dan PPP. Kedua parpol ini mengantongi syarat minimal 20 kursi untuk mengusung calon. PDI Perjuangan punya 16 kursi di DPRD Sumut sedangkan PPP memiliki 4 kursi.
Sebelum Djarot-Sihar, KPU Sumut telah menerima pendaftaran 2 pasangan calon lainnya. Kedua pasangan tersebut yaitu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan JR Saragih-Ance Selian. (bew/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lo..Pasangan Lukman Edy-Hardianto ke Mana?
Redaktur & Reporter : Adek