Kesehatan Dikomersialkan, KIS Harus Dioptimalkan

Kamis, 12 November 2015 – 22:20 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyodorkan catatan kritis pada peringatan Hari Kesehatan nasional (HKN), Kamis (12/11). Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menyoroti komersialisasi di bidang kesehatan.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, konstitusi sudah mengamanatkan bahwa tujuan bernegara adalah memajukan kesejahteraan umum.  “Atas dasar hal ini maka kesehatan sebagai fungsi dasar tidak bisa dikomersialisasikan,” katanya melalui suaran pers ke media.

BACA JUGA: KIH Tak Happy Dengan Reshuffle Jilid II, Ada Apa?

Hasto menegaskan, pemerintahan saat ini yang disokong partainya harus berkonsentrasi pada upaya membebaskan rakyat dari berbagai penyakit. Menurutnya, sudah ada sistem jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai instrumen bagi negara untuk merealisasikan amanat konstitusi tentang kesejahteraan umum.

Masalahnya, kata Hasto, sampai saat ini masih saja ada praktik diskriminatih terhadap warga negara yang hendak mendapatkan akses kesehatan. Padahal, mestinya semua warga negara mendapat perlakuan sama.

BACA JUGA: Korban Mafia Tanah Minta Perlindungan Kapolri

“PDI Perjuangan sangat prihatin ketika rakyat datang ke rumah sakit, masih sering diperlakukan secara diskriminatif. Rakyat ketika datang ke rumah sakit hanya boleh dibedakan atas penyakitnya dan semua harus mendapatkan perlakuan yang sama,” urainya.

Karenanya Hasto mengingatkan agar HKN yang diperingati sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1959 menjadi momentum bagi pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan kepada seluruh warga negara sesuai amanat konstitusi. “Memberikan layanan kesehatan dan tenaga medis jangan dilihat sebagai beban APBN, tetapi harus dilihat sebagai alat negara di dalam menjalankan fungsi dasar kesehatan,” katanya.

BACA JUGA: Lolos Penahahan KPK karena Sakit, Masuk Pekan Depan?

Sedangkan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, Sri Rahayu mendorong agar HKN bisa menjadi momentum untuk memulai gerakan hidup baru. Sebab, banyak penyakit yang hinggap karena masalah gaya hidup.

Ia lantas mencontohkan penyakit kanker yang bisa disebabkan oleh pola kakan. Pada 2011, katanya, jumlah pasien penderita kanker payudara saja mencapai 769 orang., Angka itu melonjak menjadi 819 pada 2013.

Karenanya upaya pencegahan pun harus semakin ditingkatkan. ”Maka pencegahannya melalui mengkonsumsi makanan sehat atau pemeriksaan medis oleh dokter di rumah sakit," ujarnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PIA Fraksi Demokrat DPR Berbagi Kebaikan ke Panti Asuhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler