Keselarasan dengan Prabowo-Gibran Dinilai Kunci Kemenangan Kandidat di Pilgub Sultra

Senin, 12 Agustus 2024 – 16:36 WIB
lustrasi - Keselarasan dengan arah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai kunci kemenangan bagi kontestan yang akan bertarung di Pilgub Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, KENDARI - Keselarasan dengan arah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai kunci kemenangan bagi kontestan yang akan bertarung di Pilgub Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pengalamat politik Sultra Rahmat Nadhir menilai kandidat yang tidak sejalan dengan Prabowo-Gibran sulit bisa memenangkan pemilihan tersebut.

BACA JUGA: Totok Hariyono Ingatkan Bawaslu di Daerah Teliti Awasi Syarat Pencalonan Pilkada 2024

"Beberapa partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju justru mendukung kandidat yang merupakan lawan politik Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu," kata Rahmat dalam keterangannya, Senin (12/8).

Dia menambahkan situasi ini cukup mengkhawatirkan, mengingat pentingnya konsistensi antara pemimpin daerah dan nasional dalam memastikan kesinambungan program pembangunan.

BACA JUGA: Buka Latihan Pengamanan Pilkada, AKBP Asep: Bekerja Ikhlas untuk Masyarakat

Saat ini, para kandidat yang bersaing dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara di antaranya Tina Nur Alam, yang telah mengantongi dukungan dari Partai NasDem, Partai Golkar, dan PKS, dengan total 16 kursi di DPRD Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Andi Sumangerukka telah mendapatkan dukungan dari PPP dan Partai Gerindra dengan total delapan kursi. Lukman Abunawas, figur penting lainnya dalam kontestasi ini, memperoleh dukungan dari Partai Demokrat, PKB, dan PDIP, dengan total 13 kursi. Sedangkan Ruksamin mendapatkan dukungan dari PAN dan PBB dengan total 7 kursi.

BACA JUGA: Hasil Survey LSI Mencatat Elektabilitas Lalu Iqbal Teratas di Pilkada NTB

Rahmat mencontohkan Partai Golkar yang mendukung Tina Nur Alam, seorang figur yang aktif mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres.

Kondisi serupa juga terjadi dengan Partai Gerindra yang memberikan dukungan kepada Andi Sumangerukka, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Sulawesi Tenggara.

Rahmat menekankan langkah-langkah ini dapat menimbulkan ketidakselarasan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah di masa mendatang.

"Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih tentu memiliki visi untuk menjaga kesinambungan program selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, penting bagi partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung calon kepala daerah yang memiliki visi dan misi yang sejalan," jelasnya.

Dalam konteks ini, Rahmat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi disharmoni yang dapat muncul jika DPP Gerindra tetap mendukung Andi Sumangerukka.

"Jika DPP Gerindra mendukung Andi Sumangerukka, yang sebelumnya berjuang untuk kandidat lain, hal ini akan menimbulkan ketidakselarasan dalam pelaksanaan program di daerah," kata Rahmat Nadhir.

Ia menambahkan apabila Andi Sumangerukka terpilih sebagai gubernur, ada kekhawatiran bahwa program-program Prabowo-Gibran tidak akan terhubung dengan baik, mengingat afiliasi politik Andi Sumangerukka yang berada di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang tidak sejalan dengan Koalisi Indonesia Maju.

Lebih lanjut, Rahmat Nadhir menekankan pentingnya bagi partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju menentukan dukungan mereka pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara. Menurutnya, keputusan mendukung kandidat yang tidak sejalan dengan agenda nasional Prabowo-Gibran dapat merugikan konsistensi program pembangunan di provinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam ini.

"Dukungan kepada kandidat yang sejalan dengan visi Prabowo-Gibran akan memastikan kesuksesan program di daerah," tegasnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei LKPI: Masyarakat Sumut Masih Pertimbangkan Agama & Etnis di Pilkada 2024


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler