BACA JUGA: Dua SMK Negeri Masih Menumpang Belajar
Pelaksanaan akan berlangsung hingga 25 JuniSementara itu sebanyak 117 siswa setara sekolah dasar (SD) dan 721 siswa setara sekolah menengah pertama (SMP), akan ikuti ujian Paket A dan B mulai 29 Juni hingga 1 Juli mendatang.Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Bambang Pramestiadi mengungkapkan, siswa yang akan mengikuti ujian nasional kesetaraan Paket C untuk SMA dan kejuruan yakni lantaran tidak lulus saat mengikuti ujian nasional (unas) 2010
BACA JUGA: Kepala Desa Bekasi Terima DAD
Sedangkan peserta Paket A dan B merupakan siswa peserta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di delapan kecamatan.’’Ujian Nasional Paket C ini merupakan kebijakan pemerintah guna memberikan kesempatan bagi siswa tak lulus unas untuk mengulang,’’ ujar dia, kemarin
BACA JUGA: Usulkan Budaya Betawi Masuk Kurikulum
Materi pelajaran yang diuji untuk Paket C jurusan IPS meliputi pendidikan kewarganegaraan, bahasa Inggris, sosiologi, geografi, bahasa Indonesia, ekonomi, dan matematikaUntuk jurusan IPA yang diuji meliputi pendidikan kewarganegaraan, bahasa Inggris, biologi, kimia, bahasa Indonesia, fisika, dan matematikaSedang untuk Paket C Kejuruan meliputi kewarganegaraan, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan matematika.
Untuk pelaksanaan ujian Paket A dan B digelar di delapan sekolah, yakni SDN Cilamaya 13, SDN Pasar Baru 05, Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 3, SDIT Harapan Islam, SDN Karet Tengsin 09, SDN Cempaka Baru 09, SDN Paseban 01-012, dan SDN Gondangdia 05, MentengMateri ujian Paket A meliputi kewarganegaraan, IPA, IPS, bahasa Indonesia dan matematika
Untuk Paket B materi yang diuji sebanyak 6 mata pelajaran meliputi pendidikan kewarganegaraan, matematika, IPS, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan IPAKhusus peserta didik dari SMK yang dahulu hanya dapat mengikuti program IPS atau IPA, kini dapat mengikuti Paket C kesetaraan program penjualan dan akutansi, administrasi perkantoran, dan TPT listrik.
Agar siswa dari keluarga kurang mampu dan miskin tak putus sekolah, kata Bambang, pada 2010 ini disalurkan beasiswa rawan putus sekolah terhadap 347 pelajar SMA dari 35 sekolah negeri dan swasta, 517 peserta didik SMK dari 42 sekolahJumlahnya mencapai Rp 2,4 miliar lebih
’’Pemberian beasiswa ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jakarta dalam rintisan wajib belajar 12 tahun bagi warganyaTujuannya agar peserta didik dari keluarga tak mampu dapat tetap bersekolah,’’ katanya.
Siswa penerima beasiswa itu baru sebagian kecil, total tercatat sebanyak 3.472 siswaKarena itu, Bambang mengajak kepada sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perorangan maupun swata bisa memberikan bantuan sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan bagi siswa dari keluarga miskin(rul/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JORR W2 Terkendala Pembebasan Tanah
Redaktur : Tim Redaksi