jpnn.com - DI negara mana pun, tugas polisi pada dasarnya sama, yakni melindungi dan mengayomi. Jadi, setiap saat tentu mereka harus siap menerima laporan dari masyarakat.
Tapi, kalau dalam kurun dua bulan saja ada warga yang melapor melalui telepon sampai 150 kali untuk hal-hal yang lebih dipicu keparanoidan dia sendiri, ya ujung-ujungnya adalah penangkapan. Bukan sosok yang dilaporkan yang dicokok, tapi si pelapor itu sendiri.
BACA JUGA: 5 Wanita Tukang Sihir Diseret, Dipukuli dengan Tongkat Hingga Tewas
Seperti dikutip Huffington Post kemarin WIB (8/7), Toshiba L. Smith, warga Macon, Georgia, Amerika Serikat, tak henti menghujani kantor polisi setempat dengan laporan via nomor telepon 911.
Kalau dalam dua bulan mengontak 911 sebanyak 150 kali, itu berarti dia bisa melapor dua-tiga kali dalam sehari. Berarti pula petugas bisa dua-tiga kali ke rumahnya.
BACA JUGA: Bom Perang Dunia II Ditemukan di Pantai Prancis
Ada saja yang dilaporkan. Ketika dicek petugas, ternyata laporannya tidak terbukti. Yang terakhir pada Senin lalu (3/7), dia melaporkan bahwa tetangganya memasang alat perekam.
’’Tapi, setelah dicek, ternyata laporan itu palsu,” kata juru bicara kepolisian setempat kepada The Macon Telegraph.
BACA JUGA: Kerusakan di Tiongkok Setelah Dihantam Topan Soudelor
Smith belum dipertemukan dengan psikolog. Tapi, semua laporannya ke polisi tersebut didiga dipicu oleh ketakutannya sendiri. Atau, kecurigaan yang terlalu berlebihan kepada orang lain.
Nah, karena sudah diingatkan untuk tidak mengulangi perbuatannya, perempuan 41 tahun itu pun akhirnya ditangkap setelah terbukti laporannya yang terakhir juga palsu. ’’Tuduhannya, menyalahgunakan nomor panggilan darurat,” lanjut si juru bicara.
Dua hari berselang, baru Smith dilepas, tapi itu pun dengan jaminan. Smith harus membayar uang jaminan USD 1.300 (sekitar Rp 17,6 juta). Nomor telepon yang terdaftar atas namanya juga telah diputus. (c7/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Serangan Taliban di Kunduz Tewaskan 29 Orang
Redaktur : Tim Redaksi