jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan belajar dari ledakan kasus positif Covid-19 di India, keseriusan menanamkan disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat di tanah air harus terus ditingkatkan.
"Peristiwa ledakan kasus positif Covid-19 di India seharusnya menjadi pelajaran semua bahwa disiplin melaksanakan prokes sebuah keharusan," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4).
BACA JUGA: Gubernur Sutarmidji Minta Pengurus Masjid Terapkan Prokes Ketat
Dalam beberapa pekan terakhir, setelah kasus sempat menurun bahkan dilaporkan terjadi herd immunity, India mengalami lonjakan positif Covid-19.
Data Worldometers, Minggu (18/4) mencatat kasus positif corona di India kini tercatat 15 juta, atau posisi terbanyak kedua setelah Amerika Serikat dengan jumlah 32,4 juta.
BACA JUGA: Pengakuan Suami yang Membunuh Istri: Demi Allah, Saya Tidak Ada Niat
Lestari berharap peristiwa tersebut harus menjadi pengingat untuk meningkatkan kewaspadaan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman serius.
Berdasarkan monitoring kepatuhan protokol kesehatan tingkat nasional yang dilakukan Satgas Covid-19, per 11 April 2021 tercatat dari 353 kabupaten/kota baru 31,44 persen kabupaten/kota yang masyarakatnya benar-benar disiplin menggunakan masker di ruang publik.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Oknum TNI Dukung OPM, Kubu Rizieq Berterima Kasih, Seleksi PPPK 2021
Dalam hal menjaga jarak dan menghindari kerumunan, baru 29,18 persen kabupaten/kota yang masyarakatnya benar-benar menjaga jarak.
Melihat catatan tersebut, Rerie sapaan akrab Lestari mengatakan potensi terjadinya penularan harus terus diantisipasi lewat disiplin penerapan prokes dalam keseharian, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menjauhi kerumunan.
Sebab, ujar Rerie, sejumlah negara yang angka penularan virus coronanya mulai menurun, saat ini tingkat penularan kembali melonjak karena masyarakatnya tidak disiplin menerapkan prokes.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengatakan upaya-upaya penanggulangan pandemi Covid-19, lewat disiplin melaksanakan prokes harus terus digalakkan.
"Bisa mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan tempat tinggal, komunitas, serta masyarakat," ujarnya.
Menurut Rerie, harus disyukuri bahwa dalam dua bulan terakhir ini angka penambahan kasus baru yang sebelumnya berkisar belasan ribu per hari, kini menurun menjadi sekitar empat sampai lima ribu setiap hari.
Data Kementerian Kesehatan per Minggu (18/4) tercatat 4.585 kasus positif Covid-19, dan satu hari kemudian Senin (19/4) tercatat penambahan menjadi 4.952 kasus.
Selain itu, tambahnya, catatan Kemenkes per Kamis (15/4) positivity rate secara nasional tercatat 12 persen.
Padahal, standar WHO menetapkan angka positivity rate di bawah 5 persen baru bisa dinyatakan sebaran Covid-19 terkendali.
Oleh itu, lanjut Rerie, penurunan jumlah kasus tersebut harus dilihat sebagai tren sementara. Tidak boleh dijadikan alasan mengabaikan prokes dan berbagai kebijakan penanggulangan pandemi seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy