30 September diperingati sebagai adalah Hari Siniar, atau Podcast, Sedunia. Inilah sejumlah nama jurnalis dan produser Australia yang bekerja dengan beberapa penyedia siniar terbesar di dunia.
Beberapa produser radio asal Australia telah melakukan siaran pertama mereka di 500 stasiun radio di dunia, meraup sekitar 2,2 juta pendengar, dengan lebih dari 2,5 juta orang lainnya mengunduh siniar tersebut.
BACA JUGA: Sejumlah Orang Diketahui Berada di Puncak Gunung Agung
Salah satunya adalah cerita pertama dari Luke Malone, yang disiarkan di This American Life, salah satu program radio dan siniar terpopuler di dunia. Cerita audio pertama dari Luke Malone disiarkan This American Life.
Foto: Koleksi Stevie Lane
BACA JUGA: Dua Kapal Perang Australia Menuju ke Semenanjung Korea
"Saya rasa semua ini karena waktu yang tepat dan keberuntungan. Banyak teman saya [yang bekerja di media] merasa terganggu," katanya.
Luke, yang sudah bertahun-tahun menjadi jurnalis di media cetak, sedang menyelesaikan gelar masternya di New York saat mengemukakan gagasan untuk mengadaptasi tesisnya soal pedofilia menjadi sebuah cerita di radio.
BACA JUGA: Buron 2 Tahun, Gembong Narkoba Australia Ditangkap di Filipina
"Saya sangat bersemangat dengan jumlah dan kualitas pendengar This American Life, dimana cerita saya menjangkau pendengar dalam jumlah besar."
Hasilnya, ia mendapat tawaran pekerjaan dari Gimlet Media, sebuah perusahaan siniar yang didirikan oleh Alex Blumberg, mantan produser This American Life and Planet Money. Sebuah peningkatan karier yang tidak ia sangka sebelumnya dan saat itu ia tidak merasa siap.
"Saat itu saya berpikir, 'Akan mencobanya selama setahun dan lihat bagaimana', kini saya sudah melakukannya selama dua tahun dan sejauh ini baik-baik saja," ujarnya.
"Tapi saya katakan, ini sangat sulit."
"Sebagai seorang penulis, saya merasa menulis untuk audio sangat berbeda dengan menulis untuk media cetak."
Tapi Luke mengatakan tantangan belajar bekerja dengan audio sangat berharga.
"Dengan audio, langsung sampai ke telinga Anda ... dan Anda bisa mendengar suara orang, jadi saya pikir mereka lebih manusiawi dan lebih tiga dimensi." Warga Australia bekerja di Gimlet Media
Luke, yang mengerjakan program StartUp, adalah satu dari tiga warga Australia yang sekarang bekerja di Gimlet Media. Dua lainnya, Kaitlyn Sawrey dan Wendy Zukerman, mengerjakan program Science Vs, yang memulai kehidupan di ABC.
Kaitlyn memulainya dari program triple j's Hack milik ABC, saat ia masih menjadi mahasiswi berusia 21 tahun dan menelepon langsung pembawa acara saat itu, Steve Cannane dan mengajukan cerita.
Ia menjadi reporter di Queensland untuk acara tersebut, hingga akhirnya menjadi produser eksekutif.
"Senangnya bekerja di triple j adalah mereka tidak benar-benar meminta kita seperti apa," katanya.
"Saya bisa menjadi anak muda dari Queensland yang bersenang-senang dengan banyak orang dan membuat lelucon bodoh dan lolos begitu saja."
Kaitlyn juga memproduksi Science Vs saat bersama ABC. Setelah bergabung dengan Gimlet, Kaitlyn melihat sebuah kesempatan untuk terus mengembangkan keahliannya bersama Podcasting Capital di New York City.
"Saya telah mendengarkan Alex Blumberg memproduksi sejumlah karya bertahun-tahun, jadi ide untuk bekerja di perusahaan yang mana ia adalah pimpinannya, adalah kesempatan yang luar biasa," kata Kaitlyn.Melibatkan pemirsa dengan audio
Elizabeth Kulas juga tidak bisa menolak saat ada kesempatan.
"Itu adalah pertemuan faktor pribadi dan profesional yang membuat saya pindah ke New York," kata Elizabeth. "Rasanya waktu yang tepat untuk mengambil risiko itu.
"Bagi saya audio naratif, atau cerita naratif panjang, adalah hal yang saya inginkan dan apa yang ingin saya lakukan. Dan cerita-cerita itu [dibuat] di sini saat ini."
Setelah bertugas di stasiun radio publik WNYC dan Gimlet, Elizabeth bertugas penuh waktu bersama Planet Money, dan baru-baru ini menjadi bagian dari tim yang memenangkan Peabody Award untuk laporan skandal perbankan Wells Fargo.
"Kami bisa menceritakannya secara naratif yang benar-benar menarik."
"Saya pergi ke penganugerahan Peabody dan menjadi hal yang luar biasa dan tidak bisa dipercaya." Elizabeth Kulas (kedua dari kiri) bersama tim Planet Money saat menerima Peabody Award.
Foto: Koleksi Alex Goldmark/NPR
Elizabeth tidak belajar jurnalistik, ia memiliki gelar di bidang sejarah seni dan sastra Jerman. Tapi setelah menulis tesis yang awalnya ia perkirakan hanya akan dibaca dua atau tiga, dia mengubahnya kedalam bentuk audio untuk menjangkau pendengar yang lebih banyak.
"Saya menyadari bahwa saya ingin berbicara dengan orang-orang yang dapat terlibat dengan pekerjaan secara demokratis dan mudah diakses.
"Tak ada yang ... lebih mudah untuk ikut terlibat kecuali dengan membuat cerita dalam audio singkat dan melihat kemana jurnalis membawa Anda."Khusus bercerita
Di Minneapolis, seorang warga Australia lainnya, Maia Tarrell, juga menemukan cara untuk membuat konten yang mudah diakses seputar minat dan keahliannya sebagai produser untuk program sebuah radio publik dan siniar On Being.
Setelah memulai karirnya sebagai pembuat film dokumenter, Maia kembali menuntut ilmu.
"Saya memutuskan untuk kembali ke universitas dan [belajar] psikologi dan ilmu saraf, dan saat melakukannyai, saya menjadi terobsesi dengan siniar."
Meskipun awalnya dia berencana untuk melakukan penelitian setelah menyelesaikan studinya, Maia masih ingin menceritakan kisahnya.
"Saya benar-benar tidak tahu apa yang ingin saya lakukan, tapi saya hanya berpikir, 'Saya akan mulai melihat apa yang terjadi di dunia siniar?'," katanya. Memproduksi acara On Being telah memberikan kesempatan bagi Maia untuk berbagi kesenangannya soal sains dan psikologi.
Foto: Koleksi Marie Sambilay
Peran produser di On Being hanyalah pekerjaan di bidang audio kedua yang pernah ia lamar.
"Saya melihat iklan dan saya langsung tahu bahwa saya harus mendaftarnya, karena sesuai [untuk] keahlian saya, dalam hal sebuah acara soal pertanyaan besar seputar kehidupan dan banyak libatkan ilmuwan, psikolog, dan ini adalah sesuatu yang saya suka dengarkan. "
Maia yang sudah memiliki kewarganegaraan Amerika lewat ibunya, melihat lebih banyak potensi mengembangkan karir di Amerika Serikat.
"Saya tahu ... ini adalah tempat yang tepat jika Anda ingin berada di industri siniar, dan ada lebih banyak peluang daripada di Australia."
Maia mengatakan sekarang adalah saat yang menyenangkan untuk bercerita lewat audio.
"Siniar ini rasanya agak seperti kawasan yang belum terjamah. Jelas ada dunia radio yang marak tumbuh dari sana, tapi ada juga orang yang hanya ingin mencoba berbagai macam hal, dan itu sangat menarik bagi saya."
Lihat artikel dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Melbourne Diminta Waspadai Wabah Campak