Kesultanan Kasepuhan Cirebon Gelar Festival Budaya

Rabu, 02 Maret 2016 – 18:57 WIB
Kereta Barong yang tersimpan di museum benda pusaka Keraton Kasepuhan dimandikan oleh para abdi dalem keraton Kasepuhan setiap bulan Muharram, Kamis (30/10). Foto: Ilmi/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com - CIREBON - Apa yang terjadi ketika Kesultanan Kasepuhan Cirebon berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata? Jawabannya: Gelar Seni Pasanggrahan Sunyaragi! Sebuah Festival budaya yang bakal rutin menyapa warga kota Cirebon mulai 12 Maret - 5 November 2016. Lalu apa bentuknya? 

Ya, ada sejumlah perpaduan budaya yang dikemas dalam sebuah festival seni. Dominasinya, akan terlihat pada balutan budaya Cirebon, Persia dan Tiongkok. Ada Topeng Panji, Topeng Samba, Tari Tangan Seribu, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung, Topeng Jinggananom dan Topeng Klana yang siap menyapa. Belum lagi genjring rudat sidapurna, tari adipatikana, Gandamana dan Tari Tayub. 

BACA JUGA: Pria-pria ini Operasi Dagu Biar Kelihatan Pintar dan Macho

"Kami berterima kasih kepada Pak Sultan yang menggagas dan mempromosikan seni budaya Cirebon. Seni budaya Cirebon merupakan potensi luar biasa termasuk Sunyaragi. Insya Allah, mampu menggaet wisatawan mancanegara," papar Sesmen Kemenpar Ukus Kuswara, (1/3) Sultan Sepuh XIV Kasultanan Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat, juga punya semangat yang sama dengan Ukus.

Dia optimistis Pasanggrahan Sunyaragi 2016 bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Cirebon. 

BACA JUGA: Rajin Bercinta Ternyata Belum Tentu Bikin Bahagia

"Gua Sunyaragi sebagai situs sejarah bisa dimanfaatkan untuk mengangkat kebudayaan dan pariwisata Cirebon," kata Sultan.

Semua itu bakal ditampilkan pada even yang digelar 12 Maret, 9 April, 7 Mei, 4 Juni, 9-10 Juli, 13 Agustus, 3 September, 1 Oktober dan 5 November 2016. "Tiap bulan akan rutin kami gelar. Acaranya didukung 15 nayaga dan 7 penari,” ungkap Sultan.

BACA JUGA: 4 Cara Jitu Agar Otak Tetap Cemerlang

Dengan agenda ini, Sultan optimistis bisa menjaring 2 juta wisatawan di 2016. Targetnya naik dua kali lipat dari capaian 2015 yang menembus 1 juta kunjungan wisatawan.

Bila dilihat dari segi transportasi dan akomodasi, Cirebon pantas pede. Maklum, infrastruktur sekarang sudah sangat memadai. Dari sisi transportasi, jalur daratnya sudah bisa dilalui tol Cipali. Belum lagi akses rel kereta doble track Jakarta-Cirebon, Yogyakarta-Cirebon  dan Semarang-Cirebon. Setidaknya ada 200 perjalanan kereta yang melintasi
kota Cirebon.

“Sejak 2015, ada 4 kapal pesiar asal Inggris, Perancis, Australia dan Singapura yang bersandar ke pelabuhan Cirebon. Dan nanti pada 2017 Bandara Internasional Jawa Barat juga akan selesai dibangun. Akses ke Cirebon akan makin mudah lagi,” papar Sultan.

Kemudahan akses tadi juga diimbangi dengan kesiapan akomodasi. Hingga akhir 2015, pertumbuhan hotel di Cirebon meningkat sangat tajam. Dalam kurun dua tahun, hampir 200 hotel berdiri di wilayah Cirebon. “Jadi target 2 juta kunjungan wisatawan saya kira sangat realistis. Kami ingin pariwisata Cirebon bisa mengejar Bali,” ungkap Sultan. 

Menpar Arief Yahya menaruh hormat kepada Sultan yang sangat menjiwai semangat pariwisata. Gelar budaya yang digagas itu akan menjadi atraksi yang ditunggu-tunggu wisatawan. "Mudah-mudahan ini menginspirasi pusat-pusat kebudayaan yang lain. Pesona Indonesia ada dan hidup di mana-mana," kata Arief Yahya Menteri Pariwisata RI.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, Proses Status KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Berjalan Mulus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler