Ketahanan Gula Konsumsi Nasional jadi Fokus PTPN Group

Jumat, 24 September 2021 – 19:40 WIB
Perkebunan Nusantara. Foto dok PTPN

jpnn.com, JAKARTA - Ketahanan gula konsumsi nasional menjadi salah satu fokus utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Berbagai langkah ditempuh untuk menjawab tantangan ini, melalui transformasi perusahaan terutama dalam menjalankan bisnis gula.

BACA JUGA: Lagi Naik Daun, Sikap Amanda Manopo Dikomentari Petinggi TV Ini

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan produksi gula nasional sejak 1930 sampai dengan 2020, cenderung mengalami penurunan.

Kondisi ini perlu diperbaiki, sehingga negara tidak tergantung pada gula impor.

BACA JUGA: LPEI Kucurkan Modal Kredit PT Sarinah Senilai Rp50 Miliar

“Kami sangat miris melihat perkembangan industri gula, sejak 1930 yang terjadi adalah penurunan produktivitas. Kami berdiskusi dengan para pakar dan kami sepakat bahwa PTPN harus menjadi backbone kemandirian gula nasional,” papar Abdul Ghani dalam webinar yang digelar Pusat Kajian Kebijakan Pertanian UGM.

Menjawab permasalahan tersebut, Holding PTPN mengambil langkah cepat dan terukur dengan melihat semua peluang yang ada.

BACA JUGA: Menteri BUMN Targetkan 4 Juta Hektar dalam Program Makmur Pupuk Indonesia

Selain itu, kata Ghani, Holding Perkebunan akan mengurangi risiko-risiko yang berpotensi muncul sehingga tujuan utama tranformasi bisnis gula tetap tercapai.

“Adapun empat tujuan utama trasformasi bisnis gula PTPN yakni mewujudkan kemandirian gula konsumsi, mengurangi impor gula, meningkatkan kesejahteran petani dan menjaga stabilitas harga gula ritel,” jelas Abdul Ghani.

Dalam mewujudkan tujuan tranformasi bisnis gula, Holding PTPN melakukan restrukturisasi bisnis gula, sebagai langkah strategis menjawab tantangan ketahanan gula konsumsi nasional.

Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN, Kabinet Indonesia Maju 2020-2024.

“Salah satu langkah strategis yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara adalah penandatanganan akta notaris pendirian Sugar Co,. bertepatan dengan HUT RI ke-76, 17 Agustus lalu. Akta notaris tersebut menandai terbentuknya entitas baru bernama PT Sinergi Gula Nusantara,” imbuh Abdul Ghani.

PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh PTPN pengelola perkebunan tebu, yaitu PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan.

Menurut Ghani, restrukturisasi bisnis gula juga merupakan bagian dari langkah transformasi bisnis yang sudah dilakukan Holding Perkebunan Nusantara.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler