Ketahuan Berbuat Terlarang, Pelajar, Mahasiswa, dan ASN Pasrah Ditangkap Polisi

Kamis, 15 September 2022 – 17:38 WIB
Petugas kepolisian memeriksa kotak "handphone" berisi paket sabu-sabu dalam aksi penggerebekan di salah satu kamar hotel wilayah Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (14/9/2022) malam. ANTARA/HO-Polresta Mataram

jpnn.com, MATARAM - Sebanyak sembilan orang terdiri atas pelajar, mahasiswa, dan aparatur sipil negara (ASN), ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Mereka kami tangkap tadi malam dari tiga lokasi berbeda," kata Kasatresnarkoba Polresta Mataram Komisaris Polisi I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Kamis.

BACA JUGA: Oknum ASN Penendang Pengendara Perempuan Ditangkap Polisi, Bupati Sinjai Buka Suara

Lokasi pertama, berada di salah satu kamar hotel di wilayah Pejarakan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

"Dari lokasi pertama, tiga pelaku kami tangkap," ujarnya.

BACA JUGA: RE Oknum Polisi Dilaporkan ke Polda, Kasusnya Bikin Malu Polri, Ibu Korban Meradang

Tiga pelaku tersebut, jelas dia, seorang mahasiswa berinisial FS, 25, bersama rekannya berinisial RSA, 20, dan seorang pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), berinisial MY (14).

"Mereka kami tangkap saat akan melakukan transaksi sabu-sabu," ucap dia.

BACA JUGA: Pria Ini Sudah Ditangkap Polisi, Kakinya Ditembak, Lihat Tampangnya

Ketiga pelaku ditangkap dengan barang bukti delapan poket sabu-sabu dalam kotak "handphone".

Berat narkoba dalam bentuk serbuk kristal putih itu sedikitnya 3,8 gram.

"Dari interogasi, terungkap asal barang di wilayah Monjok," katanya.

Pengembangan berlanjut ke wilayah tersebut. Aksi penggerebekan menyasar ke salah satu indekos yang diduga kerap menjadi tempat transaksi narkoba. "Dari lokasi kedua, kami tangkap tiga orang," ujar dia.

Pertama, seorang ibu rumah tangga berinisial NH (35), pria berinisial WM (30), dan oknum ASN yang bekerja sebagai staf di DPRD NTB berinisial WM (40).

"Terungkap tiga orang pada lokasi kedua ini punya pertalian jaringan dengan pelajar dan mahasiswa TKP penangkapan pertama," kata Yogi.

Saat penggeledahan, polisi tidak menemukan barang bukti narkoba. Melainkan, sisa klip plastik paket sabu-sabu dan alat isap. "Kami temukan bong sabu-sabu dan pipa kaca," ucapnya.

Berlanjut dari hasil interogasi lokasi penangkapan kedua, polisi mendapat informasi bahwa sabu-sabu berasal dari wilayah Karang Bagu, Kota Mataram. "Lokasi terakhir, kami tangkap tiga orang," kata dia.

Tiga pelaku pada lokasi terakhir ini berinisial R (43), S (57), dan AS (24). Ketiganya ditangkap di rumah R di wilayah Karang Bagu.

Dari hasil interogasi, terungkap R merupakan seorang ibu rumah tangga (IRT) yang sudah lama masuk dalam daftar buronan kepolisian.

"Dia (R) ini pemain lama. DPO kami. Sekarang baru bisa tertangkap," ujarnya.

Lebih lanjut, Yogi mengatakan pihaknya kini masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sembilan pelaku.

"Kami masih dalami keterangan para pelaku untuk menentukan peran masing-masing," ucap dia.

BACA JUGA: Pengakuan Mutilan Bantaeng, Potong-Potong Tubuh Kekasih Pakai Batu, Begini Kronologinya

Pemeriksaan ini mengarah pada sangkaan pidana pada Pasal 112, Pasal 114, dan Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler