Ketahuan Memata-matai, China Berharap Inggris Tak Batalkan Kerja Sama

Senin, 11 September 2023 – 01:58 WIB
Ilustrasi karakter mata-mata. Foto: Antara/ Shutterstock

jpnn.com, NEW DELHI - Perdana Menteri China Li Qiang bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Minggu, di sela-sela KTT G20 di ibu kota India, New Delhi, untuk meminta Inggris agar dapat melanjutkan "kerja sama pragmatis" dengan China.

China bersedia memperdalam kerja sama bilateral di sektor-sektor seperti perdagangan, investasi, pembangunan ramah lingkungan, dan teknologi untuk mendukung dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan global, kata Li yang mewakili Presiden China XI Jinping di KTT kepada Sunak, seperti dikutip media resmi China.

BACA JUGA: Menko Luhut & PM China Jajal Kereta Cepat, Kelistrikan Lancar, Halim ke Karawang 15 Menit

Li mengatakan bahwa China dan Inggris harus menentang pencampuran kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan politik dan keamanan, mempromosikan ekonomi terbuka dan menjunjung sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan prinsip-prinsip dari Organisasi Perdagangan Dunia.

Kantor Perdana Menteri Inggris tidak langsung mengeluarkan pernyataan mengenai pertemuan tersebut, tetapi PA Media, kantor berita nasional Inggris, mengatakan bahwa Sunak menyampaikan kekhawatirannya kepada Li tentang "campur tangan China dalam demokrasi parlementer Inggris."

BACA JUGA: KTT ASEAN: Presiden Jokowi Ingatkan China soal Kepercayaan

Kekhawatiran itu disampaikan Sunak ke Li beberapa jam setelah muncul berita tentang penangkapan dua pria di Inggris dalam kasus dugaan spionase untuk China.

Li juga bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sabtu (9/9), dan mengatakan bahwa perkembangan China adalah sebuah kesempatan dan buka risiko untuk Eropa, dan kedua pihak harus memperdalam kerja sama mereka.

BACA JUGA: Malaysia Anggap Peta Baru China Cuma Klaim Kosong

China selalu menjadi teman dan mitra yang dapat diandalkan untuk Eropa, ujar Li dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan tatap muka lainnya pada Minggu juga termasuk Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bertemu dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang juga bertatap muka dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Uni Afrika Azali Assoumani.

KTT yang berlangsung selama dua hari tersebut berakhir dengan penyerahan jabatan kepresidenan G20 pada Brazil.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tidak menghadiri KTT tersebut.

Forum tersebut menyetujui deklarasi konsensus yang tidak mengutuk Rusia atas perang di Ukraina, tetapi menyerukan semua negara untuk tidak menggunakan kekerasan untuk merebut wilayah dan menyambut Uni Afrika sebagai anggota G20.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan sekutunya juga mengumumkan rencana untuk membangun koridor kereta api dan pelayaran yang menghubungkan India dengan Timur Tengah dan Eropa.

Para pemimpin pada hari terakhir KTT memberikan penghormatan kepada pemimpin kemerdekaan India Mahatma Gandhi di situs peringatan Rajghat di New Delhi. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler