jpnn.com, JAKARTA - Kelistrikan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) lancar saat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menemani Perdana Menteri (PM) China Li Qiang. Keduanya menjajal kereta cepat pada Rabu (6/9).
Luhut menyebutkan PM Li Qiang mengaku puas dengan kualitas kereta cepat saat melakukan uji coba transportasi rendah emisi tersebut.
BACA JUGA: Wow! Kereta Cepat Jakarta Bandung Bakal sampai Surabaya Lho, Kok Bisa?
Menteri Luhut dan PM Li menjajal kereta cepat mulai dari stasiun Halim hingga ke Karawang.
"PM Li Qiang sangat puas, dia bilang sama kualitasnya dengan yang di Tiongkok dan kami juga puas," kata Luhut setelah mendampingi PM China melakukan uji coba.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Catat Tanggalnya
Kereta cepat beroperasi menggunakan sistem aliran listrik atas (OCS). Pasokan listrik ditransmisikan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC).
Sementara, perjalanan dari Stasiun Halim hingga Karawang ditempuh dengan selama 15 menit.
BACA JUGA: Mahasiswi Aborsi Bayi Berusia Lima Bulan
Dalam kesempatan itu, Li Qiang juga dikenalkan dengan motif batik Mega Mendung yang menghiasi interior KCJB dan berbagai fasilitas lain yang lengkap serta nyaman.
Li Qiang berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior dari Stasiun KA Cepat Halim dan Karawang. Li Qiang juga mencoba kereta penumpang dan kereta inspeksi dengan kecepatan hingga 350 km/h.
Sebagai informasi, KCJB memiliki panjang lintasan 142 KM yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Kereta mampu menembus kecepatan maksimal 350 kilometer per jam saat beroperasi.
Ini merupakan proyek kereta cepat China pertama yang dibangun di luar negeri sekaligus menandakan kerja sama strategis antara China dan Indonesia.
KCJB akan mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta ke Bandung dari 3 jam menjadi 40 menit. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad