jpnn.com - Anak-anak yang melewatkan sarapan secara teratur cenderung tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan semua nutrisi penting yang disarankan.
Anak-anak yang melewatkan sarapan setiap hari cenderung tidak mendapatkan cukup zat besi, kalsium, yodium dan folat bila dibandingkan dengan anak-anak yang sarapan setiap hari.
BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh, Begini Cara Menyantap Sereal yang Benar
"Sebagian besar anak-anak yang sarapan pagi memenuhi asupan nutrisi mikronutrien yang direkomendasikan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak sarapan pagi,” kata rekan penulis studi, Gerda Pot dan Janine Coulthard dari Kings College London, seperti dilansir laman Lifescript, Rabu (13/9).
“Temuan ini menunjukkan bahwa sarapan pagi bisa memainkan peran penting dalam memastikan bahwa anak mengonsumsi cukup banyak nutrisi mikronutrien ini," jelas Pot dan Coulthard.
BACA JUGA: 5 Manfaat Sarapan Bagi Kesehatan
"Perbedaan yang lebih besar pada asupan mikronutrien terlihat pada kelompok usia muda," tambah Pot dan Coulthard.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa kelompok usia muda ini makan sarapan yang sehat, baik di rumah atau di klub sarapan pagi.
BACA JUGA: Setelah Baca ini, Masih Mau Melewatkan Sarapan?
Periset memeriksa buku harian makanan empat hari pada hampir 1.700 anak-anak berusia 4 sampai 18 tahun. Informasi diambil dari survei diet dan gizi tahunan nasional antara tahun 2008 dan 2012.
Sarapan didefinisikan sebagai mengonsumsi lebih dari 100 kalori antara pukul 6 pagi dan 9 pagi.
Secara keseluruhan, sekitar 31 persen anak-anak sarapan setiap hari, 17 persen tidak pernah sarapan dan sisanya jarang sarapan.
Pada kelompok ini, para peneliti juga membandingkan perbedaan asupan nutrisi oleh anak yang sama pada hari yang berbeda.
Tim penelti menemukan bahwa 6,5 ??persen anak-anak berusia 4 sampai 10 tahun melewatkan sarapan setiap hari, dibandingkan dengan hampir 27 persen anak usia 11 sampai 18 tahun.
Anak perempuan lebih cenderung melewatkan sarapan daripada anak laki-laki dan pendapatan rumah tangga cenderung lebih tinggi untuk keluarga anak-anak yang sarapan setiap hari.
Lebih dari 30 persen anak-anak yang melewatkan sarapan tidak mendapatkan cukup zat besi di siang hari, dibandingkan dengan kurang dari 5 persen anak-anak yang sarapan pagi, para peneliti melaporkan dalam British Journal of Nutrition.
"Memastikan anak-anak sarapan pagi tampak lebih sulit dalam kelompok usia yang lebih tua, yang mungkin kurang menerima pengawasan dari orang tua mereka," kata Pot dan Coulthard.
"Salah satu taktiknya adalah membuat anak-anak terlibat dalam sarapan pagi, bahkan mungkin menyiapkan sesuatu malam sebelumnya jika waktunya singkat di pagi hari," pungkas Pot dan Coulthard.
Para penulis mencatat ada banyak ide resep sehat, sederhana dan lezat yang tersedia di media sosial yang bisa dipilih anak-anak, menambahkan bahwa anak-anak bahkan mungkin ingin memposting gambar kreasi mereka secara online.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Masih mau Melewatkan Sarapan?
Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Friederich