Ketekunan Berfilateli Antar Fadli Zon Sabet 4 Rekor MURI

Senin, 02 April 2018 – 01:10 WIB
Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan rekor filateli untuk Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: Twitter/fadlizon

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon punya hobi mengumpulkan barang-barang langka. Salah satunya adalah prangko.

Bahkan ketekunan Fadli mengumpulkan prangko mengantarnya meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Tak tanggung-tanggung, ada empar rekor MURI sekaligus untuk Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) itu.

BACA JUGA: Ada Gelar Sri Paduka Raja untuk Fadli Zon

Pada perayaan Hari Filateli Indonesia ke-96 di Jakarta, Sabtu lalu (31/3), MURI memberikan empat rekor untuk Fadli. Yakni rekor kolektor kartu pos bergambar periode Hindia Belanda terlengkap dan Terbanyak, rekor kolektor sampul hari pertama (SHP) prangko Indonesia terbanyak, rekor kolektor lukisan prangko (artist drawing) Indonesia terbanyak, serta rekor kolektor cetak percobaan (proof) prangko Indonesia terpanjang.

Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan empat rekor untuk Fadli itu dalam acara yang digelar di Gedung Filateli Jakarta. Fadli menjelaskan, filateli sejak sebelum era digital telah menjadi hobi yang berkaitan erat dengan pengetahuan, terutama bidang sejarah, geografi, olahraga, seni dan kebudayaan.

BACA JUGA: Fadli Zon: Putin Akan Membawa Kebangkitan RI

“Tema benda-benda filateli umumnya memang terkait dengan bidang-bidang tersebut,” ujar Fadli.

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menjelaskan, Hari Filateli Indonesia ditetapkan berdasar kelahiran organisasi filatelis bernama Postzegelverzamelaars Club Batavia (PCB) pada 29 Maret 1922. Menurutnya, filateli bisa dijadikan wadah pembentukan karakter bangsa.

BACA JUGA: Tsamara PSI: Saya Yakin Pak Fadli Zon Pemberani

“Hobi filateli dekat dengan dunia pengetahuan dan literasi. Hobi ini melibatkan ketelatenan luar biasa dari pencintanya,” tegasnya.

Fadli menambahkan, era digital membuat pengguna jasa pos tak sebanyak dahulu. Dengan teknologi digital, untuk berkirim pesan tinggal memencet tombol di ponsel pintar.

Namun, justru karena itu pula filateli menjadi makin menarik. Sebab, menekuni filateli tak akan lepas dari mempelajari sejarah.

“Tak banyak lagi yang bersurat atau mengirim kartu pos seperti zaman dulu. Namun sebagai bagian dari budaya material, nilai sejarah dari hobi filateli tentu semakin bertambah lagi. Benda-benda filateli kini posisinya bahkan tak ada bedanya seperti artefak bagi kajian arkeologi,” ulasnya.

Fadli juga punya harapan agar filateli bisa disosialisasikan di sekolah. Yakni dengan mengajarkan siswa menulis surat.

“Agar mereka terampil berbahasa, bisa merumuskan pikiran, dan menyadari pentingnya berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain melalui medium tulisan, bukan hanya lisan. Seiring meluasnya kemajuan IT, keterampilan berbahasa kita justru makin buruk. Padahal, kekacauan berbahasa bisa membawa kekacauan berpikir dan bertindak,” tuturnya.

Fadli memiliki 5.125 lembar kartu pos bergambar kota-kota di era Hindia Belanda antara lain Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Sukabumi, Semarang, Surabaya dan kota-kota lainnya. Sedangkan untuk koleksi SHP, Fadli memiliki berbagai macam variasi dari sisi cap tanggal terbit, cachet gambar sampul, hingga cap tanggal kota.

Adapun untuk kategori lukisan prangko, Fadli juga punya banyak koleksi. Terakhir untuk kategori kolektor proof, Fadli mengoleksi prangko dalam kondisi masih lembaran utuh. Total ada 124 lembar atau setara 34,72 meter.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikritik PSI, Gerindra Langsung Klarifikasi Cuitan Fadli Zon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler