jpnn.com - NGAWI— Nasib malang menimpa Pandaru Candra Pratama (10), siswa kelas IV sekolah dasar di Ngawi. Pandu menjadi korban pengeroyokan delapan teman sekelasnya. Aksi kenakalan di luar batas itu, dilakukan di kelas, saat jam istirahat sekolah.
Delapan siswa bandel itu sudah merencanakan matang aksi itu. Ada yang menjaga pintu kelas, memegangi kedua tangan korban. Kemudian ada yang memukuli menggunakan kayu dan tangan kosong.
BACA JUGA: Mau Berantas Nyamuk? Pakai Bahan Tradisional Ini
Peristiwa berawal saat Pandu dipaksa membelikan bola lampu salah satu temannya. Siswa itu termasuk yang paling ditakuti di kelas. Akibat tidak segera menuruti permintaan temannya, Pandu pun langsung dikeroyok.
Beruntung, korban segera berhasil di tolong rekan siswi yang mengetahuinya. Anak pertama dari dua bersaudara itu menderita luka memar pada bagian dagu, tangan dan di sekitar alat kemaluannya. Itu akibat terkena pukulan kayu dan tangan kosong yang dilakukan rekan-rekannya.
BACA JUGA: Kantor Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Juga Ludes Terbakar
Orang tua korban yang tidak terima meminta kepada pihak sekolah segera memberikan sanksi kepada para pelaku pengeroyokan itu. Apalagi pengeroyokan yang dilakukan para pelaku itu sudah dua kali berturut-turut.
"Jika tidak, kami akan menempuh jalur hukum," ujar Subekti Agus Dwianto, ayah Pandu.
BACA JUGA: Inilah Penyebab Kebakaran yang Menewaskan Prajurit Terbaik Itu
Sementara pihak sekolah, membantah ada aksi pengeroyokan pada Pandu. Perbuatan tersebut dinilai hanya sebatas bercanda antarteman sekelas saja. Pihak sekolah berjanji akan memperketat pengawasan kepada para siswa, saat jam istirahat sekolah. Sedangkan korban, kini masih trauma, setelah pengeroyokan di dalam kelas yang dilakukan temannya. Tiap hari korban minta diantar, diawasi oleh orang tuanya, saat sekolah.(end/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL yang Tewas Itu Kesehariannya Ternyataââ¬Â¦
Redaktur : Tim Redaksi