jpnn.com - NEW YORK - Bursa saham Asia melemah akibat kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) bakal menghentikan anggarannya untuk layanan publik. Negara adikuasa itu sampai saat ini masih mengalami kebuntuan politik terkait pengesahan anggaran belanjanya tahun ini sebelum tahun anggaran habis, pada Senin (30/9) ini.
Pelaku pasar mengkhawatirkan dampak berlarutnya proses politik ini. Apalagi, jika sampai terjadi kegagalan pengesahan anggaran sehingga layanan pemerintah federal yang dianggap tidak esensial dihentikan dan banyak pegawai dirumahkan.
BACA JUGA: Anak di Inggris Doyan Konsumsi Alkohol
Menurut laman BBC, Senin (30/9), indeks bursa di pasar saham Jepang, Hong Kong, Australia dan Korea Selatan semua melemah. Indeks Nikkei 225 jatuh 2,2 persen. Sementara Hang Seng di Hong Kong serta ASX di Australia masing-masing turun 1,3 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan turun tipis 0,7 persen.
"Ini ketakutan karena ketidaktahuan," kata David Kuo dari situs web keuangan, Motley Fool. "Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi sementara pasar paling tak suka ketidakpastian. Hingga masalah itu teratasi, kita masih akan lihat ada volatilitas di bursa."
BACA JUGA: Ditemukan Lukisan Wajah Asli Napoleon Bonaparte
Salah satu fokus perdebatan antara Demokrat dan Republik adalah tentang masalah sektor kesehatan yang dikenal sebagai Omabacare. Awal Minggu lalu, kubu Republikan meminta senat AS memotong dana kesehatan, sehingga memungkinkan adanya pemangkasan.
Bahkan pemimpin mayoritas senat, Harry Reid, telah bersumpah bahwa Demokrat akan menolak Obamacare yang diajukan kubu Republik. "Besok, senat akan melakukan apa yang kami katakan dan menolak langkah-langkah ini," kata Adam Jentleson , juru bicara Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid.
BACA JUGA: Demi Penghematan, Siemens Pangkas 15 Ribu Pekerja
Padahal, 1 Oktober besok menandai berakhirnya tahun anggaran di Amerika Serikat. Jika kongres yang tengah dirundung perpecahan gagal menyepakati anggaran baru, pemerintah harus menutup fasilitas publik, kementerian dan merumahkan ribuan pegawai negeri.
Washington membutuhkan ruang gerak finansial yang lebih leluasa untuk menghindari pailit, berupa kenaikan batas utang dari yang ada saat ini, sebesar USD 16,7 triliun. Jumat lalu, Senat AS mengesahkan anggaran transisi yang berlaku sampai 15 November. Rancangan tersebut harus lebih dahulu mendapat persetujuan Kongres. Juru Bicara Kongres, John Boehner yang berasal dari Partai Republik mengatakan, rancangan anggaran transisi ini kemungkinan tidak akan lolos dari Kongres. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Bom Mobil Guncang Peshawar
Redaktur : Tim Redaksi