Ketika Istri Maunya Tidur 5 Kali Sehari

Senin, 13 Maret 2017 – 21:58 WIB
Ketika Istri Maunya Tidur 5 Kali Sehari. Ilustrasi Gilang/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Terbiasa hidup molor dan suka tidur, Karin, 35, jadi wanita super males. Dari pagi  sampai malam tiba tidak lain hidupnya untuk tidur dan malas-malasan.

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

BACA JUGA: Istri Berubah Biseksual Setelah Menjadi TKW 10 Tahun

Orang tua Karin sangat paham dengan keadaan anaknya. Mereka tidak pernah menuntut pekerjaan apapun kepada Karin.

Nilai sekolah dan kuliah dulu dibiarkan saja meskipun Karin selalu meraih peringkat pertama dari belakang.

BACA JUGA: Ketika Cinta Bersemi di Negeri Vladimir Putin

“Bawaan orok kali ya? Ya mau gimana lagi emang dari lahir sudah molor terus,” kata Karin saat sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) klas 1A Surabaya, Kamis (9/3).

Dengan wajah pasrah dan malasnya itu, Karin mengaku sudah mantap mengajukan gugatan cerainya ke suaminya.

BACA JUGA: Di Pengadilan Agama Ini, Calon Janda Diajak Ngopi

Alumnus Universitas Bhayangkara itu tidak mau dimarahin atau bertengkar lagi dengan suaminya.

Menurut Karin, suaminya dianggap terlalu mengatur hidupnya. Usai menikah tahun 2014 lalu, suaminya yang dulu kos di rumah Karin itu tinggal bersama dengan orang tuanya di Gubeng Kertajaya.

Sebab, Donjuan berasal dari Nganjuk dan bekerja di kawasan Kertajaya.

“Ikut saya di rumah orang tua, mama dan papa kan sendirian. Dua kakak sudah di Jakarta dan Kalimantan,” kata Karin.

Orang tuanya juga sangat sayang kepada Karin sehingga tidak diperkenankan keluar dari rumahnya.

Selama ini, Karin memang tidak mau bekerja. Lulus kuliah dia memilih ngendon di rumah saja.

Akhirnya, orang tuanya yang sudah pensiun dari PNS membukakan warung peracangan dan fotokopian di rumahnya. “Saya buka toko lumayan ramai,” kata dia.

Pekerjaan itu bagi dia bisa sesuka hati. Ia bisa kapanpun membuka toko dan menutupnya tanpa harus diatur orang lain.

“Sembari jualan ya saya tinggal tidur. Lumayan kan? Ya dapat uang dengan hidup santai,” kata ibu satu anak itu.

Menurut Karin, dalam sehari ia bisa tidur sampai 5 kali. Sehabis subuh, pukul 10.00 sampai siang, pukul 14.00 sampai sore, sesudah Magrib sampai Isya dan pukul 22.00 sampai pagi.

“Tak akuin sih tidurku lebih banyak daripada meleknya. Kalau tidurnya kurang sumpah kepalaku cenat cenut,” kata Karin.

Tak heran, ketika suaminya protes dengan pola hidupnya, Karin lebih memilih mengajukan gugatan cerai ke PA pada Desember 2016 lalu.

Sementara itu, Donjuan mengatakan cukup kaget ketika tahu bila istrinya mengajukan gugatan cerai kepadanya.

“Saya itu lho cuma ngingatin dia. Masak hidup buat tidur, saya juga takut kalau dia kena diabetes soalnya habis makan langsung tidur,” jelasnya.

Namun, upaya mengingatkan sang istri justru mendapat penolakan dari keluarganya.

Mereka menuding kalau Donjuan marah kepada Karin karena hanya mengincar kekayaanya.

“Saya kerja kok. Emang keluarga istri punya empat kos-kosan dan mobil gitu, tapi ya masak saya ambil,” pungkasnya. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Redam Emosi Penggugat Cerai, Diajak Ngopi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler