Ketika Pihak Keluarga Sudah Menyerah pada Makhluk Gaib

Rabu, 29 Maret 2017 – 00:42 WIB
PENCARIAN: Tim gabungan BPBD Kobar bersama warga saat berusaha mencari keberadaan Anit yang diduga hilang tenggelam di Sungai Arut, kemarin. Foto: CALVIN/KALTENG POS/JPNN.com

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Masyarakat di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat, Kalteng, masih memperbincangkan kasus hilangnya Sanif alias Anit di Sungai Arut.

Seorang paranormal lokal menduga jika Anit disembunyikan oleh makhluk gaib bernama Tambun.

BACA JUGA: 2 Mahasiswa Unsri Tewas Tenggelam saat Ikuti Diksarpim

Oleh masyarakat setempat, Tambun digambarkan sebagai sosok seekor naga penunggu atau penguasa aliran sungai.

Yeni, sepupu korban menuturkan, paranormal yang diminta bantuan itu berada di Desa Bogam, Kecamatan Kumai.

BACA JUGA: Kejar Kapal, Seppi Malah Tewas Tenggelam

“Berdasarkan penglihatan dari paranormal, keluarga diminta bersabar karena korban masih disembunyikan oleh Tambun,” ucapnya menirukan perkataan sang paranormal, seperti diberitakan Kalteng Post (Jawa Pos Group).

Pencarian terhadap Anit memang tidak hanya melibatkan puluhan warga saja.

BACA JUGA: Siswa Hilang Terbawa Arus di Gorong-Gorong

Sebuah ritual juga dilakukan dengan menggunakan sesajen. Tersedia kopi manis dan pahit, memasang bendera putih yang diikatkan pada seutas tali dan dibentangkan di tengah membelah sungai.

Ritual itu dipercaya oleh warga setempat sebagai wujud pengakuan keluarga korban yang tenggelam kepada Tambun.

"Bendera putih itu artinya kami sebagai pihak keluarga sudah mengakui dan menyerah kepada Tambun dan meminta agar jenazah korban segera ditimbulkan," ujar Yeni.

Menurut Yeni, bendera putih yang dibentangkan di tengah sungai itu juga bermakna sebagai pembatas.

"Jadi dengan permohonan dan pengakuan kepada Tambun, kami pihak keluarga meminta agar jenazah korban muncul tak jauh dari lokasi awal dia tenggelam," jelasnya.

Tak hanya itu, cerita legenda Tambun sebagai penunggu di Sungai Tembaga diperkuat dengan cerita seorang warga, Sanimah.

Amun sudah hari hujan panas kemerawaan, muncul am jolu itu tu (jika kondisi cuaca seperti hujan dan panas yang dirasa berlebihan, munculah Tambun itu),” kata Sanimah dengan logat lokal setempat.

Wanita berusia 56 tahun itu berujar jika hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat kemunculan Tambun. Dan jika Tambun muncul pasti ada korban di sungai.

"Tambun itu seekor naga. Dengan ukuran yang sangat besar, kepalanya itu sebesar speedboat," ucap Sanimah milik BPBD sambil menunjuk speedboat milik BPBD Kobar berwarna putih dengan mesin double berkapasitas besar, masing-masing 150 Pk.

Kelotok Anit yang ditemukan tertambat, lanjut Sanimah, merupakan lokasi keberadaan Tambun.

Di dalam sungai itu, lanjut Saminah, ada sebuah lubang besar seperti gua.

Gua itu ukuran panjangnya sangat jauh, ujungnya tembus sampai ke Danau Seluluk.

Danau Seluluk sendiri, dipercayai masyarakat lokal di Pangkalan Bun, sebagai tempat kerajaan atau Istananya para buaya. (vin/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Supriyati dan Anaknya Tewas saat Antar Nasi untuk Suami


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler