jpnn.com - JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Tempat Hiburan DKI Anhar Nasution mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus fokus memberantas peredaran narkoba di hotel-hotel dan tempat hiburan malam daripada menyoroti praktik prostitusi.
"Yang harus diberantas itu narkobanya, bukan prostitusinya," kata Anhar saat dihubungi, Rabu (24/2).
BACA JUGA: Asosiasi Pengusaha Hiburan: Berantas Narkoba, Bukan Prostitusi
Menurut Anhar, peredaran narkoba di tempat hiburan malam sering terjadi. Namun, ia yakin, hal itu bukan disebabkan pemilik tempat hiburan memperdagangkan narkoba.
"Saya yakin pemiliknya tidak menjual, tapi pegawainya menjual narkoba atau pengunjung pakai narkoba di luar dan masuk ke tempat hiburan lalu di tes kemudian positif itu sering terjadi," tutur Anhar.
BACA JUGA: Idrus: Pembangunan Jakarta Benar-benar Tidak Toleran
Anhar mengungkapkan, Asosiasi Pengusaha Tempat Hiburan selama ini telah menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional untuk memerangi peredaran narkoba di tempat hiburan malam dan hotel-hotel.
"Karena di tempat hiburan peredaran narkoba harus dicegah dan diberantas. Kalau tidak bisa dicegah ya diberantas tempatnya (ditutup)," ujarnya.
BACA JUGA: Besok Diperiksa Bareskrim, Begini Kata Ahok
Anhar menyayangkan sikap Pemprov DKI yang hanya fokus terhadap praktik-praktik prostitusi di tempat hiburan malam dan hotel-hotel. Sebab hal itu sulit dibuktikan.
"Saya katakan, prostitusi sudah ada sejak dunia ini terbentang. Kalau mau jujur dan tidak munafik semua (hotel-hotel dan tempat hiburan) ada, jangan mengotak-ngotakkan beberapa tempat saja," ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perintah Tegas Ahok untuk Satpol PP soal Aborsi
Redaktur : Tim Redaksi