Ketua Bawaslu Ditantang Lapor KPK

Senin, 18 November 2013 – 22:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad, didorong segera melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas upaya dugaan penyuapan yang dilakukan salah satu partai politik  peserta pemilu, berupa mobil Camry kepada dirinya.

Menurut Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino, langkah melapor ke KPK perlu segera dilakukan. Sebab jika tidak, Muhammad dapat disebut menutup-nutupi kejahatan demokrasi dan pelecehan terhadap kode etik penyelenggara pemilihan umum, serta pengacauan terhadap penyelenggaraan pemilu 2014.

BACA JUGA: Heran, Menteri BUMN pun Disadap

"Jadi harus segera melapor ke KPK, karena sudah masuk ranah tindak pidana korupsi. KPK harus segera mengambil langkah-langkah konkret terkait pernyataan Ketua Bawaslu tentang adanya upaya penyuapan tersebut," ujar Girindra di Jakarta, Senin (18/11).

Menurut Girindra, kalau Muhammad tidak melapor, pernyataan yang dilontarkannya dalam sebuah forum bahwa ia pernah coba disuap, dapat disebut seperti tembakan membabi-buta terhadap seluruh parpol peserta pemilu.

BACA JUGA: UMP 13 Provinsi di Atas KHL

Hal ini dinilai berpotensi besar menurunkan kredibilitas parpol peserta pemilu, membingungkan dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap proses penyelenggaraan pemilu, khususnya pada lembaga Bawaslu.

Selain itu juga dapat menimbulkan situasi saling curiga, menaikkan tensi politik dan juga meresahkan masyarakat.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Sarankan Pemerintah Jangan Usir Dubes Australia

"Karena itu KIPP Indonesia mendesak agar Komisi II DPR RI memanggil Bawaslu agar menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya," ujarnya.

Selain itu, KIPP menurut Girindra, juga mendukung penuh langkah sejumlah LSM, mendesak Ketua Bawaslu mundur dari jabatan jika tidak ada kelanjutan untuk berterus terang kepada publik dan melapor kepada KPK tentang adanya upaya penyuapan salah satu parpol terhadap dirinya.

"Langkah-langkah tersebut sangat perlu segera dilakukan. Karena dikhawatirkan akan berdampak fatal pada proses penyelenggaraan pemilu 2014, atau bisa dibilang penyelenggaraan pemilu 2014 cacat politik," katanya.

Dalam acara Pelatihan Pengawasan Pemilu bagi Media Massa dan Ormas di Batam, Jumat (15/11) lalu, Muhammad mengaku pernah ditawari sebuah mobil mewah Toyota Camry oleh seseorang yang mengaku utusan ketua parpol tertentu.

Saat berusaha menyerahkan kunci mobil tersebut, cerita Muhammad, utusan tersebut berpesan bahwa mobil tidak ada kaitan dengan Pemilu 2014. Hal ini membuat Muhammad marah dan menolak dengan tegas.

Sayangnya saat ia berusaha mencari tahu orang yang mengantarkan mobil tersebut, ternyata tidak ada dalam struktur partai politik yang disebutkan.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan KPK Sita Handphone Anas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler