jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP PBSI terpilih Agung Firman Sampurna sempat menjadi bahan omongan lantaran bersaing menuju pucuk pimpinan cabor bulu tangkis itu selagi masih menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dia pun angkat bicara soal kondisi tersebut.
BACA JUGA: Terpilih Jadi Ketum PBSI Periode 2020-2024, Agung Firman Segera Jalankan Misinya, Apa Saja?
Sebelumnya, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menegaskan bahwa Agung Firman tak boleh mendua.
Dia meminta Agung untuk fokus salah satu jabatan saja. Apalagi, lanjut dia, PP PBSI merupakan cabang olahraga yang menerima anggaran dari Kemenpora yang bersumber dari APBN.
BACA JUGA: Kursi Ketum PP PBSI Hampir Pasti Menjadi Milik Agung Firman
"Ini anggaran keuangan yang mengaudit BPK, masa ketua BPK mengaudit anggaran negara yang masuk ke PBSI. Ini seperti kulit jeruk makan jeruk," kata dia kepada jpnn.com beberapa waktu lalu.
Terkait adanya anggapan soal tidak diperbolehkannya rangkap jabatan di organisasi yang dibiayai oleh pemerintah itu, Agung Firman mengatakan dirinya tak akan terlibat dalam urusan mengelola keuangan.
BACA JUGA: Pesan Ketum KONI untuk Cabor Bulu Tangkis di Munas PP PBSI
Dia memastikan, soal anggaran di PBSI nantinya bakal diserahkan kepada Manajer Eksekutif.
"Pendanaan juga dikawal oleh auditor yang dipilih oleh pihak sponsor," terang Agung menjawab kekhawatiran soal konflik kepentingan. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad