jpnn.com, BEKASI - Ketua Pengurus Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Barat KH Ahmad Siddiq mengatakan muktamar sangat penting sebagai regenerasi kepengurusan.
Sehingga, dia menyebut seharusnya muktamar bisa dipercepat dan tidak ditunda lagi hingga setelah Pilpres 2024, sebagaimana hasil rapimnas DMI awal Maret lalu.
BACA JUGA: DMI Banten Menolak Muktamar Ke-VIII Diselenggarakan Setelah Pilpres 2024
"Kenapa demikian, karena saya hadir di situ kapasitasnya sebagai Ketua DMI Jawa Barat. Saya merasa diperlakukan yang tidak semestinya," ujarnya.
Selain itu, KH Siddiq menilai Pengurus Pusat (PP) DMI kurang bijaksana karena mengintervensi dan mengintimidasi dirinya.
"Untuk rapimnas kemarin, menurut saya PP kurang bijaksana, karena terdapat intervensi dan Intimidasi terhadap saya. Padahal di Jawa Barat ini orang bilang (saya) adalah tokoh, orang bilang kiai, dan saya juga memang seperti ketua DMI, harusnya PP DMI menghargai, tidak sepantasnya saya dipandang seperti orang bodoh," ujar dia.
BACA JUGA: DMI Maluku Utara Minta Muktamar Segera Digelar Untuk Jaga Marwah Organisasi
Siddiq juga menyinggung pelaksanaan rapimnas yang tidak demokratis dan mengabaikan aspirasi dari PW DMI.
"Ada 23 PW yang menyatakan PP harus melaksanakan sesuai dengan hasil Rakernas 2021 bahwa muktamar akan digelar Juli sampai November 2023 dan kami mendorong itu," kata dia.
BACA JUGA: PW DMI Sumbar Minta Pengurus Pusat Konsisten dengan Hasil Rakernas 2021
Dirinya juga menyayangkan putusan penundaan Muktamar DMI menjadi setelah Pilpres 2024. Padahal Organisasi DMI membidangi masalah masjid dan tidak ada korelasinya dengan pemilu.
Sedangkan, penundaan Muktamar DMI hingga setelah pilpres justru terkesan politis karena masa bakti PP sudah berakhir sejak November 2022 lalu dan hanya dapat diperpanjang satu tahun karena alasan pandemi.
"Kami tetap akan melakukan mendorong berupaya tetap melaksanakan muktamar di 2023. Tidak boleh lewat 2023," kata dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DMI Pusat Gelar Muktamar Setelah Pemilu 2024, Abaikan Aspirasi Wilayah?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan