jpnn.com, BEKASI - Forum Intelektual Muda Indonesia (Forkim) angkat bicara terkait salah satu ketua partai politik di Kota Bekasi berinisial S dilaporkan ke Polda Metro Jaya dalam dugaan pelecehan seksual.
Ketua partai politik di Kota Bekasi tersebut saat ini tengah ikut kontestasi politik di Pilkada Kota Bekasi.
BACA JUGA: Polri Berikan Penanganan Khusus Kepada Korban Pelecehan di Tangerang
Ketua Forkim Mulyadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/11/2024) mengingatkan masyarakat Kota Bekasi bahwa etika dan moral calon pemimpin sangat menentukan Kota Bekasi ke depan.
“Adanya laporan terkait dugaan kekerasan dan pelecahan seksual yang ditudingkan pada Ketua Partai Islam Kota Bekasi inisial S menjadi catatan panjang yang memprihatinkan,” kata Mulyadi.
BACA JUGA: Aktivis Muda Pekalongan Minta Polisi Tindak Tegas Guru Terduga Pelaku Pelecehan Seksual
Menurut Mulyadi, S seakan kembali mengingatkan kasus video porno mantan Sekretaris PPP Kota Bekasi inisial SI, yang karier politiknya berakhir setelah dipecat dari jabatannya.
"Dahulu SI yang merupakan mantan anggota DPRD juga pernah terlibat video porno, dipecat dari jabatannya," ujar Mulyadi.
BACA JUGA: Geram, Sahroni Minta Pelaku Pelecehan Seksual pada Anak Di Ciputat Dijerat Pasal Berlapis
Kini kata Mulyadi, lagi-lagi peristiwa tersebut dilanjut pada proses hukum dengan dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan Nomor: STTLP/B/6981/XI/2024/SPK/POLDA METRO JAYA, pada tanggal 16 November 2024.
"Terlepas benar atau tidak peristiwa itu, tetapi persoalan itu sangat memprihatinkan," ungkapnya.
Mulyadi menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan suatu elemen atau komponen yang saling berhubungan untuk menggapai tujuan dalam meraih harapan masyarakat Kota Bekasi.
"Jika tujuan tersebut dirusak dengan sikap dan perilaku yang bertentangan dengan etika dan moral, tentunya akan membahayakan masa depan Kota Bekasi," papar Mulyadi.
Lebih lanjut, Mulyadi menerangkan namun jika peristiwa itu benar terjadi, dan kasusnya naik ke Pengadilan serta terbukti, selain terduga harus bertanggung jawab juga hal tersebut akan menjadi preseden terburuk dalam sejarah Kota Bekasi.
“Dengan tudingan dan dugaaan apa yang dilakukan S, harusnya dia segera memperlihatkan integritas dirinya, karena tuduhan dan laporan ini datang dari circle partai dia sendiri,” jelas Mulyadi.
Mulyadi bahkan mengutip ilmuan politik, Max Weber terkait politik sebagai profesi.
"Weber mengingatkan kita tentang etika dalam politik serta bagaimana para pemimpin harus memiliki integritas moral dalam tindakan dan kata-katanya, oleh karena itu para pemimpin perlu memiliki kualitas moral yang baik agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat Kota Bekasi,” pungkas dia.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean