jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang sudah berjalan sejak 2000 tetap berlanjut tahun depan.
"Program itu berdampak positif karena membantu UMKM bertahan di tengah pandemi," kata LaNyalla, Rabu (1/9).
BACA JUGA: Rapat dengan Pansus DPD RI, Honorer K2 Tenaga Administrasi Minta Regulasi Khusus PPPK
LaNyalla menyampaikan, pelaku UMKM merupakan kelompok rentan dan memerlukan bantuan.
"Mereka masih berpotensi mengalami kesulitan dalam mengelola usahanya. Bahkan banyak yang kehabisan modal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," bebernya.
BACA JUGA: Sultan DPD RI Apresiasi Kolaborasi Diplomatik Kemendag â Kemenlu
Data survei Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan terdapat penambahan sekitar 760 ribu orang yang menjalankan usaha baru, dan buruh informal naik 4,5 juta.
"Makanya kita berharap program BPUM dari Kemenkop dan UKM itu masuk pada penganggaran tahun 2022. Mengingat kondisi ekonomi tahun depan diperkirakan belum berjalan dengan baik," tegas mantan Ketua Umum PSSI itu.
BACA JUGA: DPD RI Pilih Pimpinan Alat Kelengkapan 2021-2022 Secara Harmonis
LaNyalla juga berharap pemerintah agar berkomitmen terus melanjutkan berbagai program insentif lainnya yang mampu melindungi kelangsungan bisnis UMKM maupun sektor lainnya.
Misalnya program Subsidi Bunga, Penempatan Dana Pemerintah ke Bank Umum, Penjaminan Kredit Modal Kerja, hingga pemberian PPh final bagi UMKM yang sepenuhnya ditanggung pemerintah.
"Namun yang lebih penting lagi adalah jangan sampai salah sasaran. Bantuan, insentif atau apapun bentuknya harus sampai kepada orang yang tepat. Benar-benar merupakan pelaku usaha kecil dan mikro yang membutuhkan," tegasnya.
Seperti diketahui, terkait program BLT UMKM Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan belum ada kepastian akan berlanjut tahun depan. K
arena program tersebut harus dibahas dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Pemerintah telah menyalurkan BLT UMKM sebesar Rp 28,8 triliun di 2020 dan Rp 15,36 triliun pada tahun ini.
Hingga Juni 2021 penyalurannya sudah mencapai Rp 11,76 triliun ke 9,8 juta pelaku UMKM. (mar1/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi