Ketua DPD: Pemerintah Harus Mengarantina Pekerja Migran yang Mudik Lebaran

Selasa, 04 Mei 2021 – 19:00 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pemerintah untuk mengarantina pekerja migran yang mudik jelang Idulfitri 1442 H. 

Senator asal Jawa Timur itu meminta pemerintah mempersiapkan prosedur sebaik mungkin mengantisipasi penyebaran Covid-19. 

BACA JUGA: Warga Nekat Mudik, Simak Dulu Peringatan Gubernur Sutarmidji Ini

"Kepulangan para pekerja migran tentu harus melalui prosedur yang telah ditetapkan, yaitu mengikuti karantina terlebih dahulu," papar LaNyalla, Selasa (4/5).

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu menambahkan, pemerintah harus mengantisipasi temuan mutasi virus Covid-19 baru dari India, Inggris dan Afrika Selatan, yang kemungkinan dibawa pekerja migran. 

BACA JUGA: Ganjar Minta Petugas Titik Penyekatan Waspada Modus Pelanggar Mudik Lebaran

"Dari 3.636 pekerja migran yang masuk ke Indonesia 33 orang ditemukan positif Covid-19," jelasnya. 

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga meminta para pekerja migran melakukan isolasi mandiri apabila merasakan gejala-gejala Covid-19. 

BACA JUGA: Nekat Mudik ke Banyumas, Siap-siap Saja Dikarantina Lima Hari

Di sisi lain, LaNyalla mengapresiasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang sigap menangani kedatangan para pekerja migran.

"Dengan kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat, akan mampu mewujudkan Jatim yang bebas Covid-19," ujar LaNyalla. 

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jatim hingga hari ini telah mengarantina sekitar 3.636 pekerja migran untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Terutama setelah ada temuan mutasi virus baru dari India, Inggris dan Afrika Selatan.

Gubernur Khofifah mengatakan para pekerja migran yang kembali pulang ke Jatim tersebut sudah diisolasi sejak 28 April 2021 di Asrama Haji, serta dilakukan PCR hingga ditemukan ada 33 orang positif Covid-19.

“Pemprov Jatim saat ini sangat concern dengan adanya mutasi virus varian baru dari India, Inggris dan Afsel dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah varian tersebut masuk di Jatim. Karenanya, kami melakukan isolasi bagi para pekerja migran yang baru datang di Jatim,” katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler