jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan dukacita kepada pemudik yang menggunakan sampan untuk mengarungi Selat Bali.
Dalam perjalanan, seorang pemudik terlempar dan belum ditemukan hingga kini.
BACA JUGA: Soal Vaksin Halal, LaNyalla Minta Pemerintah Wajib Menjalankan Putusan MAÂ
Kelima pemudik ini diketahui berangkat dari Bali menuju Banyuwangi, Jawa Timur. LaNyalla meminta pihak terkait mendalami motif para c menggunakan sampan yang keamanannya tidak terjamin.
"Pertama, tentu saya sampaikan dukacita yang mendalam atas hal tersebut. Kedua, saya meminta agar motif kelima pemudik tersebut nekat menggunakan sampan mengarungi Selat Bali agar diusut. Apa motif sesungguhnya di balik aksi nekat mereka," kata LaNyalla, Kamis (5/5/2022).
BACA JUGA: Peringati KAA, LaNyalla Ingatkan Kasus Sri Lanka yang Terjerat Utang
Senator asal Jawa Timur itu menyayangkan aksi nekat yang dilakukan kelima pemudik tersebut. Menurut dia, aksi nekat tersebut sesungguhnya tak perlu terjadi.
Namun, entah apa yang melatarbelakangi aksi nekat mereka, sehingga memilih menggunakan sampan untuk menyeberang ke Banyuwangi daripada menggunakan jasa kapal motor dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.
BACA JUGA: DPD RI Minta Pemerintah Segera Antisipasi Penyakit Hepatitis
"Saya kira masalah ini perlu mendapat perhatian serius. Sebab, kita tidak tahu apa motif mereka sehingga nekat menggunakan sampan," ujarnya.
LaNyalla menilai beberapa kemungkinan aksi nekat mereka tempuh, salah satunya dilatarbelakangi faktor ekonomi. Selain faktor ekonomi, faktor persyaratan menempuh perjalanan juga turut disorot.
"Saya menduga ini bisa saja terjadi karena faktor ekonomi. Tetapi bisa juga karena faktor lainnya. Apakah ada kebijakan atau persyaratan yang memberatkan mereka jika menggunakan Kapal Ferry dan lainnya, ini juga yang harus didalami. Ini bukan sekadar kecelakaan semata," ujar LaNyalla.
Pada saat yang sama, LaNyalla meminta Tim SAR tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, baik dari kalangan nelayan dan juga komunitas lain yang memiiki aktivitas di pesisir pantai terkait pencarian korban agar bisa segera ditemukan.
"Kepada keluarga korban, saya menyampaikan duka cita dan semoga diberikan ketabahan," harap LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, Tim SAR melakukan pencarian di hari ke-7, sejak hilangnya Hermanto 41 tahun warga Ketapang Lampu Desa Pengambengan, Kecamatan Negara Jembrana di perairan Jembrana, Bali. Tim melakukan penyisiran di darat atau di sepanjang pantai Jembrana.
Jaraknya sekurang lebih empat kilometer yang disisir oleh tim. Tim pencarian sendiri terdiri dari pihak SAR pos pencarian dan pertolongan Jembrana, dan TNI AL.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari