jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyoroti banyaknya lulusan SMA yang tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Menurutnya, salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengembangkan pendidikan vokasi.
BACA JUGA: Kemendikbud dan BNSP Siapkan Skema Sertifikasi Mahasiswa Vokasi
Senator asal Jawa Timur itu menilai, pendidikan vokasi akan melahirkan tenaga-tenaga terampil dan ahli.
"Tenaga terampil sangat diperlukan seiring dengan pertumbuhan dunia industri dan dunia usaha. Peran pemda, dalam hal ini dinas pendidikan, diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di daerah," tuturnya, Selasa (4/5).
BACA JUGA: Ketua DPD RI: Ini Jadi Ancaman Bagi Peternak Ayam Lokal
La Nyalla juga menyoroti stigma di dunia usaha bahwa pendidikan vokasi hanya ada di sekolah menengah kejuruan (SMK).
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan vokasi di sekolah menengah atas (SMA).
BACA JUGA: Kunjungi Pameran di JIC, Ketua DPD RI Kagumi Artefak Peninggalan Rasulullah SAW
Lulusan Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjawab tantangan perlunya pendidikan vokasi di sekolah umum.
Seperti dengan memberikan materi pelajaran yang khusus terhadap bidang-bidang tertentu.
"Pengembangan pendidikan vokasi di sekolah umum seperti SMA dapat dikolaborasikan melalui pengembangan kurikulum muatan lokal dan internasional, yakni mata pelajaran khusus yang berorientasi pada sisi pragmatis seperti keterampilan khusus agar anak memiliki bekal memasuki dunia kerja," katanya.
La Nyalla juga meminta dukungan dari Kemendikbud-Ristek untuk memberi perangkat infrastruktur untuk mengembangkan pendidikan vokasi di SMA.
"Tenaga pengajar profesional atau guru yang terlatih dan terdidik mengajar keterampilan khusus harus disiapkan. Itu harus menjadi perhatian yang serius dari pemerintah pusat," katanya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim ini berharap adanya peningkatan kerja sama antara Dinas Pendidikan dan stakeholder dunia industri dan dunia usaha.
Program magang bagi siswa SMA dinilai perlu menjadi pertimbangan.
"Harapannya adalah agar generasi muda memiliki pengalaman belajar langsung melalui objek nyata sebelum benar-benar terjun ke dunia pendidikan," katanya.
La Nyalla pun memberi apresiasi kepada Pemprov Jawa Timur, yang pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), menekankan komitmennya untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi.
Pemprov Jatim juga akan mengembangkan pendidikan vokasi di SMA dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Saya mendukung Pemprov Jatim yang memiliki program khusus pendidikan vokasi di luar SMK. Ini artinya Jatim sudah sadar betul bahwa setiap siswa pendidikan menengah membutuhkan modal keterampilan. Apalagi menurut Dispendik Jatim, sebanyak 67 persen lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menyebut, langkah Pemprov Jatim perlu ditiru daerah lain.
"Salah satu upaya yang harus dilakukan pemda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalui pendidikan. Melalui peningkatan pendidikan vokasi, daerah akan bertambah maju dan diperhitungkan," kata La Nyalla. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi