"Jangan seperti sekarangBelum apa-apa sudah dicurigai dan setiap langkah yang ditempuh DPR dinilai sebagai upaya yang tidak berpihak kepada masyarakat," kata Marzuki Alie, dalam konfrensi pers pertamanya dengan wartawan, di ruang pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (7/10), didampingi tiga dari empat Wakil Ketua DPR, masing-masing Pramono Anung Wibowo, Anis Matta dan Marwoto Mitrohardjono
BACA JUGA: Harga DPD I Golkar Sampai Rp 1 Miliar
Satu Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, tidak hadir karena ikut Munas Golkar di Kota Pekanbaru."Semenjak dilantik, kami sudah melihat berbagai persoalan dan memikirkan hendak dibawa ke mana lembaga rakyat ini lima tahun ke depan
BACA JUGA: SBY Tentukan Pengisian Komisi
Demikian juga sebaliknya, jika terjadi perubahan, itu berarti kami telah bekerja," kata Marzuki.Di tempat yang sama, Pramono Anung menegaskan bahwa institusi pimpinan DPR ini satu dan bersifat netral
BACA JUGA: Tatib Buka Peluang Satu Putaran
Demikian juga halnya dengan sidang-sidang paripurna yang selama ini dirasakan berjalan tidak efektif, begitu pula dengan berbagai seremonial yang selama ini marak di DPR."Semua itu akan kita minimalisirBamus (Badan Musyawarah) DPR akan lebih dioptimalkan dalam proses pengambilan berbagai keputusan," tegas senator Partai PDI-Perjuangan itu.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Anis MattaMenurut Wakil Ketua DPR dari PKS itu, pimpinan DPR sudah sependapat untuk meminimalisir program studi banding pimpinan dan anggota DPR ke luar negeriKebutuhan institusi ini sesungguhnya adalah perlu dilengkapi dengan berbagai infrastruktur politik dan legislasi, seperti misalnya sebuah perpustakaan di Senayan sebagai tempat para anggota DPR melakukan studi banding - jadi bukan ke luar negeri.
"Dengan demikian, dari DPR ini tidak lagi lahir berbagai undang-undang tumpang-tindihTapi lebih memperkokoh kadar intelektual para anggota DPR dalam melaksanakan tugasnya-tugasnyaKesan selebritis harus dihapus dari lembaga terhormat ini," kata Anis Matta pula(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Golkar Tak Mesti Oposisi untuk Mengkritik
Redaktur : Tim Redaksi