jpnn.com, BALI - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo resmi membuka pertemuan parlemen MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) yang diselenggarakan di Istana Tampaksiring, Bali, Minggu (16/8).
Dalam sambutannya, Bamsoet sapaan akrab Ketua DPR mengatakan, MIKTA sebagai kelompok negara-negara berkembang berpeluang untuk memperkuat peranan negara anggota dalam menjawab tantangan dinamika internasional.
BACA JUGA: Bamsoet: Australia Mitra Strategis Indonesia
"Parlemen melalui kegiatan MIKTA Speakers’ Consultation, berupaya mendukung visi MIKTA dengan membangun konsensus kolektif pada isu-isu yang menjadi perhatian MIKTA," papar Bamsoet yang didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua BKSAP Fadel Muhammad dan Hasrul Azwar.
Pertemuan Parlemen MIKTA ini juga dihadiri oleh Ketua Parlemen Korea Selatan Moon Hee Sang, Wakil Ketua Parlemen Australia Sue Lines dan Wakil Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. Dalam kesempatan ini, Parlemen Meksiko tidak bisa hadir karena momentum pertemuan MIKTA yang bertepatan dengan pembentukan parlemen baru di Meksiko. Parlemen Meksiko diwakili oleh Duta Besar Meksiko untuk Indonesia Armando Gonzalo Alvarez.
BACA JUGA: Ketua DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama RI dan Korsel
Bamsoet menuturkan, MIKTA hadir di saat dunia berubah dengan cepat. Tak sedikit isu-isu global baru telah bermunculan, termasuk di bidang keuangan dan ekonomi, keamanan, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, menantang upaya untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran masyarakat internasional.
Dia menambahkan, saat ini terdapat tujuh prioritas isu utama yang dihadapi MIKTA, yaitu kontra-terorisme dan keamanan global, pemeliharaan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, kesetaraan gender, pemerintahan yang baik dan demokrasi energi, serta perdagangan dan ekonomi.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Berharap Debat Capres Diperbanyak
Karena itu, sebagai upaya turut membantu mencari solusi terhadap sejumlah permasalahan tersebut 4th MIKTA Speakers’s Consultationmengambil tema “Creating Peace and Prosperity: The Role of Parliament”.
Dalam 4th MIKTA Speakers Consultation ini dibagi ke dalam empat sesi dengan pembicara dari anggota MIKTA. Sesi pertama dipimpin oleh Ketua Parlemen Korea Selatan Moon Hee Sang dengan tema Creative Industries to Support Inclusive Economic Growth.Parlemen meyakini industri kreatif telah membawa era baru dalam dunia usaha. Sehingga keberhasilan Industri kreatif Republik Korea yang mendapatkan reputasi dunia menggugah kita untuk terus mengembangkan sektor industri ini.
Sesi kedua menyerukan isu perdamaian dunia, Maintaining Peace and Security: empowering the United Nations yang dipimpin oleh Wakil Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. Konflik dan perang yang sekarang terjadi di seluruh dunia telah memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. Konflik bersenjata telah berubah menjadi krisis kemanusiaan.
Sisi lain, fungsi PBB sebagai Dewan Keamanan menjadi tidak efektif ketika ada situasi di mana krisis terjadi di daerah-daerah yang memiliki hubungan dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Oleh karena itu, gagasan untuk mereformasi mekanisme global saat ini, terutama reformasi PBB dan UNSC Dewan Keamanan PBB, sepatutnya dipertimbangkan.
Selanjutnya, sesi ketiga dengan tema The role of Women in Peace and security dipimpin Wakil Ketua Parlemen Australia Sue Lines. Sesi ini membicarakan tentang partisipasi perempuan yang dinilai penting untuk mencapai dan memelihara perdamaian.
Sesi terakhir, Indonesia menjadi pembicara dalam tema Maritime Cooperation for Sustainable Growth and Prosperity. Kerja sama maritim dianggap sangat strategis bagi Indonesia. Mengingat, lima negara anggota MIKTA berbatasan langsung dengan laut sehingga upaya pemberdayaan maritim sangat relevan dengan pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan di setiap negara. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Dorong Pemerintah Berkreasi Respons Ekonomi Global
Redaktur : Tim Redaksi