Ketua DPR Dorong Polri Usut Tuntas dan Bongkar Jaringan Terduga Teroris

Rabu, 12 Juni 2019 – 17:45 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Foto: DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo terus mendorong Polri mengusut tuntas jaringan teroris di Indonesia.

Hal ini diungkap Bambang, merespons penangkapan 33 terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah.

BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Bareskrim Gagalkan Penyeludupan 37 Kg Sabu-sabu

Sebanyak 33 terduga teroris bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS di Provinsi Kalimantan Tengah ditangkap, Senin (10/6). Mereka terdiri 15 laki-laki dewasa, delapan perempuan dewasa, dan 10 anak-anak.

Baca: TKN Sangat Terbuka jika Demokrat Ingin Gabung Partai Koalisi Pendukung Jokowi

BACA JUGA: 4 Terduga Teroris di Bekasi Pernah Ikut Latihan Militer di Gunung Salak

"Saya memberikan apresiasi kepada kepolisian yang selalu waspada," kata Bambang, Rabu (12/6).

Bamsoet, panggilan akrabnya mendorong Polri mengusut tuntas dan membongkar jaringan teroris tersebut. "Termasuk motif dan aksi-aksi yang akan dilakukan," ujarnya.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Terduga Teroris di Palangka Raya

Legislator Partai Golkar itu mendorong Polri bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menutup jaringan komunikasi yang digunakan oleh jaringan teroris.

Baca: Ini Total Pengacara yang Disiapkan Kubu Jokowi Hadapi Sidang Sengketa Pilpres 2019

Pihaknya juga mendorong Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memberikan perlindungan terhadap sepuluh anak-anak yang ikut ditangkap oleh Kepolisian. "Serta memberikan rehabilitasi dan pendampingan sosial guna menghapus paham radikalisme," ujarnya.

Lebih lanjut Bamsoet mendorong pemerintah dan tokoh masyarakat untuk terus memberikan sosialisasi mengenai akibat yang ditimbulkan oleh paham radikalisme maupun gerakan terorisme terhadap dirinya pribadi maupun negara.

"Saya mengimbau masyarakat untuk kritis dalam menerima informasi, terutama informasi yang berkaitan dengan paham radikal ataupun intoleransi antar umat beragama," katanya.

Masyarakat harus selalu waspada dan berpartisipasi dalam menjaga keamanan di lingkungan tempat tinggal, serta melaporkan ke aparat kepolisian apabila mengetahui adanya potensi pergerakan terorisme dan radikalisme. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris di Semanggi adalah Pedagang Sandal dan Topi di Pasar Klitikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler