jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan evaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen harus mempertimbangkan berbagai indikator yang mementingkan kebutuhan dan kepentingan para siswa.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan perlu dilihat aspek kesehatan dan kebutuhan anak dari sisi kognitif terhadap rencana evaluasi PTM 100 persen, itu.
BACA JUGA: Omicron Tak Terkendali, Pemerintah Nekat 100 Persen PTM Akhir Januari
Sebab, Puan mengaku banyak menerima aduan dari guru-guru soal dampak PJJ yang memang terasa sekali terhadap pendidikan anak.
"Apakah memungkinkan apabila pelaksanaan PTM menyesuaikan level PPKM daerah masing-masing,” kata Puan Maharani dalam keterangan persnya, Rabu (2/2).
BACA JUGA: Kasus Covid di DKI Melonjak, Anies Baswedan Bakal Kaji PTM?
Mantan menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan itu berharap pemerintah melibatkan banyak stakeholder dalam melakukan evaluasi PTM 100 persen.
Legislator Daerah Pemilihan V Jawa Tengah itu menilai keterlibatan banyak pihak dalam evaluasi PTM 100 persen membantu pemerintah melihat berbagai kebutuhan dan kepentingan siswa.
BACA JUGA: 11 Siswa di Kabupaten Cirebon Positif Covid-19, PTM Masih LanjutÂ
“Termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru. Jadi, selain epidemiolog, harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak,” kata Puan Maharani.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta PTM 100 persen dievaluasi.
Evaluasi ini diutamakan bagi tiga provinsi di Indonesia.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," kata Jokowi, Selasa (1/2). (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan