Ketua DPRD DKI Geram saat Temukan Proyek Galian yang Rusak Sebagian Jalan

Jumat, 24 Maret 2023 – 19:15 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat menemukan pengerjaan perbaikan saluran yang justru merusak jalan Jalan Batu Ceper, Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/3). Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi geram lantaran menemukan pengerjaan perbaikan saluran yang justru merusak jalan.

Pengerjaan ini dia temukan di Jalan Batu Ceper, Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Usut Kasus Tanah Pulogebang, KPK Panggil Eks Anggota DPRD DKI Jakarta

Prasetyo mulanya berniat mengecek sumur resapan di jalan tersebut, tetapi dia justru menemukan pengerjaan saluran air yang merusak jalan.

“Dua hari lalu saya ke sini belum ada kejadian seperti ini, pas saya lihat hari ini kok ada beco baru, rusak jalanannya, saya turun dan saya tanyakan, permasalahannya apa,” ucap Pras di lokasi, Jumat (24/3).

BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Pengadaan Tanah di Jakarta, KPK Periksa 3 Anggota DPRD DKI

Usut punya usut, ada pengerjaan saluran kecil yang hendak dihubungkan dengan saluran besar. Pengerjaan itu menggunakan ekskavator atau mesin pengeruk yang berakibat pada rusaknya sebagian jalan hingga ke dalam saluran.

Di dalam saluran tersebut terdapat pipa air milik PAM Jaya hingga sejumlah kabel fiber optik.

“Nah ini kan di mana fungsi pengawasannya Dinas SDA, ini kan ngawur. Akhirnya apa? korbannya adalah rusak lagi nih jalanan, ini kan APBD,” kata Pras geram.

Politisi senior PDI Perjuangan ini lalu memanggil Kepala Dinas SDA, Wali Kota Jakarta Pusat, hingga Direktur Utama PAM Jaya.

“Mutu daripada pemborong (kontraktor) di Jakarta harus telaah ulang, enggak bisa enggak,“ tambahnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan galian jalan dilakukan untuk menghubungkan saluran kecil dan besar itu agar debit air lebih lancar sehingga tidak ada sumbatan.

“Hanya dalam pelaksanaannya ini ada ketidakcermatan. Selama ini kan yang namanya pekerjaan kecil itu kan cukup dengan manual, tidak perlu pakai alat berat,” jelas Dhany.

Akibat penggunaan ekskavator itu mengakibatkan seluruh jaringan utilitas yang ada di dalam saluran menjadi terputus. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler