jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta pihak Kelurahan Pluit untuk memecat Ketua RW 06 Pluit berinisial ST.
Hal ini lantaran Ketua RW itu disebut telah melakukan pelecehan seksual secara verbal kepada anggota LMK Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) berinisial RI.
BACA JUGA: Ketua RW 06 Pluit Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum Membela Begini
“Ya kalau memang ada RW yang seperti itu copot saja langsung. Sebagai RT, RW kan harus menjaga dan menenangkan warga,” ujar Pras saat dihubungi, Jumat (11/8).
Politikus senior PDI Perjuangan ini pun meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa memproses laporan kasus tersebut secara hukum.
BACA JUGA: Detik-Detik Driver Ojol Ini Perkosa Wanita asal Brasil di Bali, Ya Tuhan
“Seharusnya polisi harus menindak lanjuti itu jngn sampai enggak. Ini kan masalah pelecehan,” kata dia.
Dia pun menyayangkan kasus yang terjadi antara Ketua RW dan anggota LMK. Terlebih, Ketua RW merupakan pengurus di lingkungan perumahan yang seharusnya mengayomi warga.
BACA JUGA: Minta Keadilan, Korban Pelecehan Ketua RW di Pluit Melapor ke Heru Budi
“Apalagi ini RW. Kalau kaitannya ke kita kan RT RW itu kan juga dibiayai APBD, coba masa iya Ketua RW seperti itu. Enggak boleh ya, enggak etis,” tuturnya.
Sebelumnya, seorang korban pelecehan seksual yang juga anggota LMK Pluit mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (11/8) pagi.
Wanita berinisial RI ini diduga dilecehkan oleh Ketua RW 006 Pluit, Jakarta Utara berinisial ST.
Kedatangan RI untuk melapor ke Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait pengaduannya yang tidak direspons Kelurahan Pluit.
Kuasa hukum korban Steven Gono mengatakan mereka ingin meminta keadilan lantaran hingga saat ini terduga pelaku masih menjabat sebagai ketua RW.
“Jadi, di sini klien saya dilecehkan oleh Pak RW, tapi beliau sampai sekarang masih menjabat sebagai ketua RW. Di sini kan kami mau minta kepastian hukum saja sebenarnya,” ucap Steve di Balai Kota.
Steve menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat awal Juni 2022. Korban dihubungi via telepon sekitar pukul 10.00 WIB oleh Pak RW. Saat itu, korban ditanya sedang berativitas apa.
Korban saat itu baru selesai berolahraga dan hendak mandi. Lalu pelaku menyeletuk ingin “memandikan” korban. Namun, karena tidak nyaman, korban berusaha untuk mengalihkan ke pembicaraan lain alias masalah pekerjaan, yakni LMK.
“Pak RW tanya soal jalan-jalan berlubang apakah sudah diperbaiki semua? Nah klien saya menjawab ‘sudah, sudah semua,’ terus pak RW ini sampaikan ‘oh belum ada lubang kamu yang belum diperbaiki dan ditambal’,” jelas Steve.
Pembicaraan tersebut direkam oleh korban karena memang sebelumnya sudah pernah terjadi dengan kejadian serupa.
Korban dan kuasa hukumnya telah melapor ke pihak kelurahan, tetapi tak digubris. Mereka menduga bahwa pihak kelurahan ada yang melindungi oknum Ketua RW ini.
“Pas kami berusaha menghubungi pihak kelurahan itu tidak ada tanggapan sama sekali,” tambah Steve. (mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi