jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tak setuju tiket masuk Taman Impian Jaya Ancol digratiskan. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru, baik bagi pengelola ataupun Pemprov DKI.
Menurutnya, niat Gubernur Djarot Saiful Hidayat memerintahkan penggratisan tersebut sebenarnya baik. Namun, harus ada kajian yang benar-benar matang dulu sebelum keputusan itu diambil
BACA JUGA: Legislatif Mendukung PHL DKI Diangkat Jadi CPNS
"Kalau orang tidak mampu itu mendapatkan bantuan kami sepakat. Tapi kalau digratiskan semua bisa menimbulkan masalah baru. Saya menolak pemberlakuan gratis masuk," kata Pras di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/10).
Djarot memang terkesan ujug-ujug memerintahkan penggratisan tersebut. Pihak PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai pengelola pun belum mengkaji dampak dari kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Pihak Ancol Masih Pikir-pikir, Djarot Sudah Menggratiskan
Pras menjelaskan, untuk membantu warga tidak mampu menikmati kawasan Ancol tanpa biaya bisa menggunakan surat keterangan dari kelurahan atau sebagainya. Hal itu pun menjadi perhatian ditengah perbaikan sistem pengelolaan saat ini.
"Kalau gratis tau-tau mereka buka usaha bagaiamana? Kami sedang perbaiki sistem pengelolaan Tija," pungkasnya.
BACA JUGA: Puskesmas di Jakarta Seharusnya Punya Ruang Rawat Inap
Dia juga mengingatkan bahwa Pembangunan Jaya Ancol adalah perusahaan terbuka. Karena itu, setiap kebijakan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada investor.
"Semua harus ada kajian dong, kan ini Tbk (terbuka). Kalau semua langsung dimasukkan ini bagaimana Ancol investasinya," pungkas politikus PDIP tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP DKI Disarankan Diklat Bareng TNI dan Polri
Redaktur & Reporter : Adil