jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Habib Rahmat Himran meminta masyarakat tetap mewaspadai isu komunisme di tanah air.
"Kasus palu arit di Banyuwangi adalah salah satu contoh saja dari fenomena gerakan komunisme di tanah air," ujar dia Jawapos.com, Kamis (11/1).
BACA JUGA: Kisah Azwar Anas dan Nenek Paur Penerima Program Rawat Warga
Rahmat menambahkan, teror komunis PKI di Banyuwangi yang belakangan masif pada warga menjadi peringatan.
Dia lantas mencontohkan kasus persidangan dengan terdakwa Budi Pego.
BACA JUGA: Foto Panas Diduga Mirip Azwar Anas Beredar, Ini Curhat Istri
"Saya melihat isu PKI ini biasanya ramai di bulan September dan Oktober. Namun konteks Banyuwangi ini berbeda. Isunya terus bertahan selama setahun penuh," jelas Rahmat.
Dia menilai fenomena ini mirip agitasi PKI tahun 1965 yang dimulai di Jawa Timur di wilayah Tapal Kuda meliputi Pasuruan, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.
BACA JUGA: Ribuan Ibu-Ibu Senang Azwar Anas Tak Jadi Maju Pilgub Jatim
"Kami nanti dari FUIB sebagai gabungan ormas-ormas Islam akan melihat fenomena kasus palu arit ini secara serius. Sebab, ini tak bisa dianggap remeh dan kecil," tegasnya.
Dia menambahkan, umat Islam harus tetap waspada dan membangun kerja sama dengan TNI.
"Sekali kita lengah mereka akan terus menguat. Komunisme tak akan pernah punya tempat hidup di bumi NKRI ini," ujar dia. (mam/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Azwar Anas Pastikan akan Penuhi Janji
Redaktur & Reporter : Ragil