Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Puji Kebijakan Nadiem Makarim

Rabu, 17 Juni 2020 – 16:25 WIB
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo mengapresiasi langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim soal kebijakan belajar dari rumah selama pandemi corona.

Doni menilai kebijakan yang telah dikeluarkan Kemendikbud adalah langkah yang sangat tepat dan sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa untuk pendidikan harus hati-hati.

Menurut Doni, sejak awal atau sebelum diputuskannya pemberlakuan kekarantinaan kesehatan, Mendikbud Nadiem setelah mendengar masukan orang tua murid, maupun arahan Presiden Jokowi, akhirnya memutuskan siswa belajar dari rumah.

"Belajar dari rumah menjadi bagian yang diprioritaskan agar anak-anak tidak terpapar Covid-19," kata Doni saat rapat kerja dengan Komisi X DPR yang disiarkan langsung Facebook DPR, Rabu (17/6).

Jenderal bintang tiga TNI ini menyatakan terbaru Mendikbud Nadiem telah mengumumkan pendidikan tatap muka hanya boleh dimulai di zona hijau. Dari jumlah siswa yang ikut atau terdaftar, peserta didik ini hanya enam persen dari seluruh anak murid di Indonesia.

 

BACA JUGA: Kemendikbud Siapkan Ratusan Materi Pengayaan Belajar dari Rumah

"Jadi, sangat kecil dan ini pun para orang tua murid dibenarkan untuk tidak mengizinkan anaknya bila keberatan untuk mengikuti cara belajar tatap muka," jelas Doni.

Menurutnya, kegiatan pendidikan di zona hijau itu juga hanya bisa dimulai untuk tingkat menengah atas, sedangkan sekolah dasar dan yang lebih rendah belum. "Masih menunggu waktu yang tepat. Walaupun banyak pertanyaan waktu yang tepat kapan, semuanya tergantung kita semua," kata Doni.

Ia menambahkan kalau  sungguh-sungguh memutus mata rantai penularan dan disiplin dengan protokol kesehatan, maka dengan cepat bisa terhindar dari ancaman Covid-19.

"Namun,  apakah selamanya akan seperti itu? Belum tentu. Ada banyak negara yang nyaris kosong (kasus baru), tiba-tiba setelah sekian minggu, sekian hari ada kasus baru," ungkapnya.

Karena itu, Doni menegaskan dalam pengamatan Gugus Tugas selama masih ada negara di dunia ini yang masih terdampak Covid-19 maka relatif tidak ada negara yang aman.

"Oleh karena itu, kewaspadaan, kehati-hatian harus terus kita tanamkan," pungkas mantan Danjen Kopassus TNI AD itu.(boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Basarah Minta Kemendikbud Belajar dari Pengalaman Pahit Korsel

BACA JUGA: Doni Monardo: 40 Daerah yang Gelar Pilkada Serentak Berisiko Menyebarkan Corona


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler