jpnn.com, JAKARTA - Haris Pertama dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Pencopotan dilakukan melalui rapat pleno yang dipimpin Wakil Ketua Umum KNPI Ahmad A Bahri di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Sabtu (6/3).
BACA JUGA: Hasil Pleno DPP, KNPI Segera Agendakan Kongres Bersama
Ketua Harian DPP KNPI Gandung Rafiul N Huda mempertanyakan hasil pleno yang dilakukan sejumlah pengurus tersebut.
Gandung secara tegas menyatakan tetap solid mendukung kepemimpinan Ketua Umum Haris Pertama.
BACA JUGA: Abu Janda Sudah Bertemu Natalius Pigai, Begini Sikap Tegas DPP KNPI
Dikatakan, Haris sebagai ketum KNPI didukung penuh barisan pemuda yang solid dan tegak lurus pada idealisme gerakan.
“Sampai hari ini, Haris Pertama adalah Ketua Umum DPP KNPI. Saya dengan tegas mengutuk pelanggaran organisasi yang dilakukan oknum-oknum pengurus DPP KNPI di acara Rapat Ritz Carlton dan menyatakan pertemuan tersebut sebagai bentuk skenario jahat memecah belah pemuda Indonesia," tegas Gandung, Senin (8/3).
BACA JUGA: Kuasa Hukum Habib Rizieq dan Polisi Bakal Adu Bukti
Gandung mengatakan, Rapat Pleno DPP KNPI memiliki aturan main sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) DPP KNPI.
Dia juga menyatakan 'perang' terhadap semua pihak yang terlibat pada agenda pemecah belah pemuda.
Gandung menyebut ada oknum pemuda yang suka mengintervensi organisasi, dengan tujuan mengadu domba sesama anak bangsa.
Ketua Bidang Hukum DPP KNPI Medya Rischa Lubis juga mengatakan, Rapat Pleno DPP KNPI ada aturan mainnya sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) DPP KNPI.
“Bukan ujug-ujug rapat, pasang spanduk, bawa palu, terus mengambil keputusan tok tok lalu dianggap sah, salah kaprah mereka itu. Ada aturan mainnya, antara lain harus kuorum yaitu 50 persen plus satu suara pengurus. Keduam harus disetujui 2/3 OKP dan 2/3 DPD provinsi yang berhimpun. Ketiga, harus ada usulan tertulis disertai alasan pemberhentian. La ini, pertemuan hanya hadir 40-an orang, sementara pengurus 800 orang lebih mau kuorum dari mana?” tutur Medya.
Dia menegaskan, DPP KNPI akan mengambil sikap tegas terhadap mereka yang menggelar rapat itu.
"Jadi upaya-upaya perpecahan seperti ini jangan sampai mencoreng soliditas di antara pemuda se-Indonesia. Tentunya sebagai Ketua Umum Mandataris Kongres KNPI Bogor, Haris Pertama tidak akan tinggal diam dan mengambil sikap,” tuturnya.
Waketum DPP KNPI Rahmat Bastian menambahkan, kemungkinan yang hadir dalam rapat di hotel itu kurang dari 45 orang sedangkan pengurus sudah 810 orang yang mayoritas tidak berhasil diundang maupun dihadirkan secara dadakan oleh mereka.
"Saat itu Ketum Haris Pertama SH sedang berada di Muspida Riau. Apalagi kami mayoritas masih solid kompak di bawah kepemimpinan tunggal dan setia pada diskresi Ketum DPP Haris Pertama SH," serunya.
Secara terpisah, Haris Pertama terpisah menyatakan, bahwa rapat pleno tersebut hanya dihadiri 40-an orang saja, dari ratusan pengurus DPP KNPI.
"Aturan jumlah kuorum sudah diatur di AD/ART. Jadi jelas ini makar organisasi," ucapnya dalam tayangan youtube channel Selayang News.
Haris mengatakan, rapat pleno yang digelar di hotel mewah itu tidak jelas tujuannya.
"Saya kan dipilih dalam forum kongres. Jadi tidak bisa menurunkan saya di rapat pleno. Karena lebih rendah dari forum kongres," tegas Haris Pratama. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad