Ketua Honorer Minta Jokowi Rombak Kabinet, Putra Bengkulu Layak jadi Menteri

Rabu, 26 Oktober 2022 – 19:11 WIB
Ketua Persatuan Honorer Indonesia (PHI) Provinsi Bengkulu Yusak bersama Presiden Joko Widodo. Foto dok. Yusak for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persatuan Honorer Indonesia (PHI) Provinsi Bengkulu Yusak mendesak Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya.

Sebagai relawan Jokowi, dia menyampaikan dengan keadaan kabinet yang saat ini hampir pecah kongsi.

BACA JUGA: Ketua Honorer K2: Petugas Kebersihan Menghasilkan PAD, Kok, Dialihkan ke Outsourcing? 

Hal itu dikarenakan Partai Nasdem terang-terangan mendeklarasikan capresnya untuk pemilu d itahun 2024. 

Menurut Yusak, sudah seharusnya Presiden Jokowi merombak komposisi kabinetnya. Sebab, dengan keberanian Nasdem mendeklarasikan capresnya itu artinya sinyal NasDem rela keluar dari kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin 

BACA JUGA: Kontrak Kerja PPPK Guru Hanya 2 Tahun, Ketua Honorer Lakukan Perlawanan

"NasDem itu sudah keluar dari koalisi pendukung pemerintah, karena dengan berani mendeklarasikan capresnya," ujar Yusak. 

Menurut dia ini merupakan kesempatan Jokowi merombak kabinetnya serta bisa melibatkan putra asal Bengkulu di kabinetnya.

BACA JUGA: Masa Kerja PPPK Guru 2021 Dihitung 0 Tahun, Ketua Honorer K2 Sungguh Kecewa

Yusak menegaskan putra daerah Bengkulu layak masuk kabinet karena beberapa alasan, :

1. Selama Indonesia merdeka belum pernah ada menteri berasal dari Bengkulu, padahal Istri dari Presiden Soekarno adalah orang Bengkulu. 

 2. Presiden perlu mengingat dan menghargai kerja relawan di Bengkulu yang telah ikut mengampanyekan Jokowi agar dipilih masyarakat, walau di Bengkulu, Jokowi kalah tipis. 

3. Bengkulu punya stok SDM yang tak kalah unggul dari daerah lain. Seperti orang-orang di DPD BARA Jokowi Provinsi Bengkulu.

Yusak juga menyampaikan soal prediksi sejumlah pakar ekonomi tentang ancaman resesi ekonomi tahun 2023. Ini telah membuat masyarakat resah, walau saat ini Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi 7 dunia.

Namun, kekhawatiran itu benar-benar telah dirasakan para petani, khususnya pada perkebunan kelapa sawit dan karet di daerah-daerah. 

“Harga pembelian karet dan kelapa sawit di tingkat petani mengalami penurunan sejak lebaran hingga saat ini, belum membaik” ujarnya.

Yusak berharap pada masa akhir kekuasaan Jokowi ada kader dari daerah, khususnya Provinsi Bengkulu yang ditarik oleh presiden untuk masuk dalam kabinet kerjanya. 

Dia berharap ada kader terbaik dari daerah masuk ke kabinet kerja, khususnya kader dari Provinsi Bengkulu.

Yusak meyakinii dengan masuknya relawan Jokowi dari Bengkulu dalam kabinet akan memberikan sinyal positif bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang prorakyat. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler